Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Critical Thinking, untuk Guru atau Siswa?

10 Juli 2020   10:01 Diperbarui: 10 Juli 2020   10:25 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi. (SHUTTERSTOCK) via regional.kompas.com

Itulah critical thinking. Ada yang mengatakannya sebagai cara berpikir secara berhati-hati dan konstruktif dengan mengarah kepada sebuah tujuan. Bukan berpikir secara instan dan cepat melabeli sesuatu. 

Bukan langsung menjudge sesuatu walaupun sudah ada bukti kuatnya. Bukan menerima sesuatu tanpa ada sebab yang jelas. Tetapi harus selalu melakukan analisis semua faktor yang ada untuk menjawab tantangan dengan menggunakan algoritma yang jelas.

Urgensi Critical Thinking Dalam Pendidikan

Ketika seorang guru mampu berpikir kritis mendesain pembelajarannya, menjadi sebuah keniscayaan untuk bisa membuat siswanya berpikir kritis juga dalam pelajaran. Kemampuan berpikir kritis sangat penting untuk membantu siswa dalam menjalankan kehidupan nyata kelak di masyarakat.

Fenomena kehidupan yang begitu beragam membutuhkan kemampuan setiap orang untuk berpikir kritis. Jika tidak, maka individu akan kesulitan untuk memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang ada pada masyarakat. 

Berpikir kritis akan membuat individu lebih bahagia dan bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat.

Sumber: Ilustrasi anak belajar(shutterstock) via lifestyle.kompas.com
Sumber: Ilustrasi anak belajar(shutterstock) via lifestyle.kompas.com

Bicara tentang nilai, ada beberapa nilai yang penting yang bisa didapatkan dari critical thinking. Pertama, siswa akan lebih merasa dihargai dengan adanya critical thinking. Mengapa? Karena siswa dipacu untuk mengeluarkan semua pikiran yang terlintas dalam dirinya ketika mempelajari sesuatu. Siswa tidak akan merasa terkungkung dengan pemikiran yang dijejalkan oleh gurunya ataupun yang didapatkan dari sumber yang lain.

Kedua, siswa bisa mengembangkan kemandiriannya. Untuk menjadi sukses, siswa harus mampu mandiri, tidak tergantung dengan orang lain. Siswa harus mampu mengeluarkan segenap pemikirannya murni dari dalam dirinya sendiri. Guru berperan untuk bisa memberikan stimulus yang tepat untuk bisa memicu siswa berpikir secara mandiri.

Ketiga, siswa bisa dilatih untuk berpikir secara rasional. Siswa yang notabenenya masih dalam tahap pencarian jati diri terkadang belum bisa berpikir secara rasional. Biasanya mereka masih mengedepankan emosinya. Dengan berpikir kritis siswa dilatih menggunakan logikanya secara lebih rasional dan realistis. 

Keempat, siswa bisa dilatih untuk untuk bisa berpikir lebih demokratis menanggapi sesuatu. Dengan berpikir demokratis siswa akan lebih memahami akan sebab dan akibat dari sesuatu, dilatih untuk mengembangkan talenta dan sikap kritisnya. Hal ini sangat penting dalam membentuk nilai sosial kemasyarakatan pada diri siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun