Tanggal 21 Juni diperingati sebagai Hari Musik Sedunia. Hari musik sedunia digagas oleh musisi Amerika Joel Cohen, dalam rangka menikmati datangnya musim semi. Peringatan pertama kali dilaksanakan di Perancis, lalu kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Indonesia sendiri memiliki Hari Musik Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Maret. Hari yang diperingati pertama kali pada tahun 2013 ini diambil dari hari kelahiran pahlawan nasional Wage Rudolf Soepratman. Tujuan diperingatinya hari ini adalah untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia.
Perbedaan latar belakang peringatan dua perayaan hari musik tersebut seakan mengukuhkan bahwa tujuan orang bermain musik itu berbeda-beda.Â
Walaupun musik identik dengan hiburan, tetapi tidak semua orang melakukannya untuk hiburan.
Saya sendiri suka mendengarkan musik yang mempunyai lirik-lirik puitis penuh dengan pesan moral dan sosial. Musisi-musisi seperti Bimbo, Iwan Fals, Ebiet G Ade dan Nugie menjadi favoritku. Musik religi pun menjadi pilihan karena liriknya yang menenangkan jiwa.
Sembari menulis artikel ini, saya mendengarkan lagu yang berjudul "Garis Depan" yang dibawakan oleh grup musik asal Bali "Dialog Dini Hari". Lagu ini menceritakan tentang perjuangan para garda terdepan dalam melawan pandemi. Banyak pesan moral dan sosial yang terdapat dalam lirik lagu ini.
Nama grup musik ini memang tidak lazim. Saya mengenal grup ini pertama kali secara tidak sengaja ketika diundang mengikuti acara Literacy Festival. Grup ini diundang dalam rangka menghibur pengunjung di acara tersebut. Mungkin mereka dipilih karena lagu-lagu mereka memiliki lirik-lirik yang puitis.
Di bulan Ramadhan lalu, grup musik kawakan Bimbo juga mengeluarkan single lagu himbauan dengan judul Corona. Lagu ini sengaja di rilis di Bulan Ramadhan, karena pada bulan ini biasanya lagu-lagu yang bertema religi milik Bimbo diputar dimana-mana.
Lagu Heal The World milik musisi dunia Michael Jackson juga terasa sangat pas sekali dengan kondisi dunia di masa pandemi saat ini. Lagu yang dirilis tahun 1992 ini seolah menjadi lagu wajib ketika terjadi sebuah bencana. Sebenarnya lagu ini menceritakan tentang pesan moral untuk membantu anak-anak di dunia yang sedang berada dalam kondisi kesulitan.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!