Muhammad Khoiron sebagai Ketua Kelompok Kerja Bina Sehat (KBBS) Banyuwangi, menyatakan bahwa Banyuwangi termasuk salah satu kabupaten dengan jumlah temuan kasus HIV terbanyak sejak tahun 1999 hingga 2023. "Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan sejak tahun 1999 hingga mendekati akhir 2023 ada 6.392 orang di Banyuwangi yang terpapar HIV," ungkapnya.
Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran kasus HIV/AIDS tidak bisa dianggap remeh. Pemerintah setempat terus berupaya untuk menjalankan program pencegahan dan penanggulangan HIV, seperti Pre Exposure Prophylaxis (PrEP) yang merupakan metode pencegahan dengan mengonsumsi obat antiretroviral bagi orang yang berisiko tinggi terpapar HIV, Skrining HIV Mandiri (SHM), intervensi virtual, differentiated care service, test and treat, program mentoring untuk pelaksana program di sektor masyarakat dan fasilitas kesehatan, termasuk aksi simpatik peringatan hari HIV/AIDS sedunia. Pemerintah Banyuwangi berkomitmen untuk mengurangi penularan dan menurunkan angka kematian akibat HIV melalui target Ending AIDS 2030. Masyarakat juga diharapkan untuk lebih memahami bahwa ODHA memiliki hak yang sama dan tidak layak didiskriminasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H