Mohon tunggu...
Mahir Riyadl
Mahir Riyadl Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis di Mading Romansa

Adalah penulis biasa, suka mengamati hal yang ramai dibicarakan, dan membuatnya menjadi sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pergilah Sampai Pintar dan Kaya, tetapi Jangan Lupakan Desamu

10 Juli 2024   07:11 Diperbarui: 10 Juli 2024   17:35 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berangkat merantau untuk pintar dan kaya. (Foto: SyauqiFillah. Source: pixabay.com)

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, impian untuk menjadi pintar dan kaya sering kali menjadi fokus utama banyak orang. Tuntutan untuk berprestasi, memperluas wawasan, dan mencapai kesuksesan material sering kali menggoda untuk meninggalkan asal-usul dan identitas kita sendiri, termasuk desa atau kampung halaman.

Meniti jalan ke pintar dan kaya tidak selalu mudah. Mereka yang berusaha keras untuk mengejar impian ini sering kali terbawa arus perkotaan yang modern, meninggalkan desa halaman yang identik dengan kehidupan sederhana dan tradisional. Namun, penting untuk diingat bahwa desa atau kampung halaman adalah akar dari keberadaan kita. Di situlah cerita hidup kita dimulai, dan di situlah nilai-nilai seperti gotong royong, kebersamaan, dan kearifan lokal ditanamkan.

Sering kali, dalam kegembiraan mencari kesuksesan, kita melupakan betapa berharganya hubungan dengan tanah air dan komunitas lokal. Desa kita bukan hanya tempat fisik, tetapi juga kumpulan kenangan, tradisi, dan nilai-nilai yang membentuk karakter kita. Keberadaan desa yang terjaga dengan baik adalah jaminan akan keberlanjutan sosial dan budaya kita di tengah laju modernisasi yang cepat.

Penting untuk menjaga keseimbangan antara meningkatkan diri sendiri dan tidak melupakan akar kita. Kita bisa menjadi pintar dan kaya tanpa harus melupakan desa halaman. Sebaliknya, pengalaman hidup yang seimbang adalah kunci untuk meraih kesuksesan yang bermakna. Ketika kita berhasil, mari kita kembali memberikan kontribusi kepada desa kita. Ini bisa melalui pendidikan, pengembangan ekonomi lokal, atau menjaga lingkungan alam sekitar.

Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya membangun masa depan pribadi yang gemilang, tetapi juga untuk menjaga warisan budaya dan sosial yang kita warisi dari desa halaman. Dengan menghargai dan memelihara keseimbangan ini, kita tidak hanya memperkaya diri sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi positif kepada masyarakat tempat kita berasal.

Jadi, mari kita pergi jauh, meraih impian kita untuk menjadi pintar dan kaya, tetapi jangan lupakan desa atau kampung halaman. Kembangkan potensi diri dengan memanfaatkan apa yang telah kita pelajari dari tempat asal kita, dan buatlah perbedaan yang berarti dalam kehidupan kita sendiri serta komunitas kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun