sejak melangkah aku sudah merasa
bahwa akan ada petaka di musim ini
hingga bayangmu muncul dibalik pintu
bukan hanya bayanganmu
tapi gadis manis menari indah di depanmu
kau hanya berdecak kagum sesekali mendesah
kau juga ingin melihatku
membawa sebilah pisau untuk mengiris semua bagian tubuhku
tanpa sisa
hingga kau berkata tak inginkannya saat irisan daging terakhirku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!