Bencana banjir yang terjadi di kota Garut dan sekitarnya, mengundang simpati dan kepedulian warganegara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia. Beberapa komunitas / paguyuban menggalang dana untuk meringankan beban penderitaan masyarakat disana. Salah satu dari komunitas tersebut adalah My WNI Peduli.
My WNI Peduli adalah sebuah komunitas TKI non profit, non politik dan non kepentingan. Ianya terbentuk secara spontanitas oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Universitas Terbuka Kuala Lumpur, saat terjadi kebakaran di daerah pemukiman TKI 4 tahun silam. Dan uniknya PPI Universitas Terbuka Kuala Lumpur ini, mahasiswanya adalah mayoritas berasal Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Disamping seringkali menggalang dana untuk permasalahan para TKI (bukan kasus kriminalitas dan kesalahan imigrasi), My WNI Peduli juga terpanggil rasa kepeduliannya atas tragedi-tragedi bencana di tanah air. Seperti Bencana gunung Kelud, Bencana Sinabung, Tanah longsor Purworejo dan lain-lain.
Dalam bencana banjir Garut kali ini, mereka langsung bergerak melakukan penggalangan dana di beberapa titik utama WNI di sekitar Kuala Lumpur. My WNI Peduli juga menggerakkan beberapa koordinator lapangan yang ada di asrama dan hostel beberapa kilang/ pabrik di sekitar Selangor dan Kuala Lumpur .
Hari pertama penggalangan dilakukan di sekitar Sungai Way, Dan mampu mendapatkan dana sumbangan sekitar RM 2.246 lebih ( kurang lebih 7 juta rupiah). Dan pada hari berikutnya juga di tempat yang sama, penggalangan dana berhasil mengumpulkan jumlah sumbangan yang sama juga.
“Saya terharu dan tidak menyangka, antusias para WNI menyumbang dalam penggalangan dana ini. Kami sempat meneteskan air mata saat menghitung hasil penggalangan tadi siang.” Kata Agus Purwanto , ketua koordinator My WNI Peduli.
Bersamaan dengan penggalangan dana untuk bencana Garut, di Kuala Lumpur sedang ada acara “Pesta Rakyat” yang diadakan oleh KBRI Kuala Lumpur, Even tersebut diadakan dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71. Dan secara kebetulan, pihak My WNI Peduli menyewa booth untuk berjualan dengan harapan untuk menambah kas My WNI Peduli itu sendiri.
Dengan memanfaatkan momen tragedi bencana Garut, Maka dilakukan juga penggalangan dana di depan booth My WNI Peduli. Relawan bergerak mencari dana dengan cara sistem simpati dan reward.Setiap yang menyumbang berapapun nilainya , akan diberikan buku secara gratis. Buku tersebut merupakan karya tulisan TKI, yang berisi kisah nyata para TKI dan lingkungannya.
Uniknya, umumnya para relawan berpakaian adat Indonesia untuk menarik perhatian para pengunjung yang umumnya rakyat Indonesia. Mereka yang datang kebooth My WNI Peduli, selalunya akan meminta foto bersama dengan para relawan.
Akhirnya penggalangan dana untuk bencana Garut mampu mengumpulkan sekitar RM7.447 dan 200 ribu rupiah. Ianya setelah ditambah dari penggalan dana dari koordinator lainnya serta hasil penggalangan dalam acara pesta rakyat kemarin. Dan uang tersebut akan ditransfer kepada relawan yang merupakan mahasiswa UT Kuala Lumpur, yang berada di sekitar Garut untuk disalurkan kepada pihak semestinya.