[caption id="attachment_169011" align="alignleft" width="300" caption="Menunaikan nadzar setelah hajatnya dikabulkan (dok.pribadi)"]
![13285941262008889290](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556094950423bdb3538b4568.jpeg?t=o&v=770)
- Membawa Belanga dari tanah liat atau aluminium yang di isi susu putih untuk di persembahkan kepada Dewa Murugan. Belanga yang berisi susu tersebut akan di junjung di atas kepala dan berjalan kaki ke dalam kuil yang terkadang bisa mencapai puluhan kilometer. [caption id="attachment_159616" align="aligncenter" width="300" caption="membawa susu sambil berjalan kaki (dok pribadi)"]
13285899522117082187
- Mencukur habis rambut di kepala (gundul/botak) dan di warnakan dengan warna oren. Tua muda atau laki-laki maupun perempuan banyak yang melakukan cara ini dalam membayar nadzar kepada Dewa Murugan. [caption id="attachment_159617" align="aligncenter" width="300" caption="sekeluarga mencukur rambut untuk menunaikan nadzar (dok.pri )"]
1328590035858524682
Hari Menebus Dosa Hari Thaipusam juga bermaksud hari menebus dosa dan juga memohon ampun atas segala dosa yang telah dilakukan selama ini. Banyak cara yang dilakukan umat Hindu untuk menebus dosanya terhadap Dewa Murugan di antaranya adalah :
- [caption id="attachment_159618" align="aligncenter" width="300" caption="memikul kavadi untuk menebus dosa"]
13285901301234704484
- [caption id="attachment_159619" align="aligncenter" width="300" caption="Mencucuk pipi dan lidah dengan besi (dok.pribadi)"]
1328590196660704663
- Mencucuk badannya dengannya mata pancing yang berukuran sekitar 10 senti meter. Dan setiap mata pancing tersebut di gantungi jeruk nipis, buah-buahan dan aneka lainnya, [caption id="attachment_159620" align="aligncenter" width="300" caption="bayangkan betapa sakit dan perihnya (dok.pribadi)"]
13285902831762247063
- Mencucuk punggunya juga dengan mata pancing dan di ikatkan pada sebuah kereta atau gerobak yang di atasnya ada patung Dewa Murugan.
1328590373163848158
- Berguling di atas tanah/jalan raya dari tempat asalnya sampai ke dalam kuil. [caption id="attachment_159623" align="aligncenter" width="300" caption="berguling-guling dalam puluhan kilometer (dok pribadi)"]
1328590423647282798
Para pembawa kavadi dan yang mencucuk badannya tersebut umumnya adalah dalam keadaan setengah sadar, maka dari itu juga biasanya mereka akan di kawal sendiri oleh para kaum kerabatnya. Dan juga mereka melakukan ha l tersebut dengan berjalan kaki ke kuil yang di tuju yang berjarak dalam puluhan kilo meter. [caption id="attachment_159624" align="aligncenter" width="300" caption="Dalam keadaan setengah sadar (dok pribadi)"]
![13285904981705159625](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556094980423bdb3538b4570.jpeg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI