Kuala Lumpur, 21 April 2001
Meminjam semangat kentalmu..
Yang memenuhi segenap pelataran pemikiran bangsaku..
Ingin kubingkai indah agar menjadi sebuah azimat keramat...
Tersemat pasrah menjadi pendinding perjalanan Bangsaku..
Terpacak tinggi menjadi aura penjaga takdir sejati..
Ibu...!!!
Seandainya Kau masih ada mengikuti perjalanan ini..
Kaummu sudah sebaris dengan yang lain..
Berdiri sejajar bersama kaum bangsa-bangsa lain..
Walaupun tak kunafikan...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!