Mohon tunggu...
Mahfudz Tejani
Mahfudz Tejani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Seorang yang Nasionalis, Saat ini sedang mencari tujuan hidup di Kuli Batu Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pernah bermimpi hidup dalam sebuah negara ybernama Nusantara. Dan juga sering meluahkan rasa di : www.mahfudztejani.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

My WNI Peduli Lancarkan Bank Sandang

16 September 2014   00:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:35 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410781557264177360

[caption id="attachment_359431" align="aligncenter" width="560" caption="Pelancaran bank Sandang oleh My WNI Peduli dan MS Cargo"][/caption]

Kepedulian terhadap sesama para Warganegara Indonesia (WNI) di perantauan khususnya Malaysia begitu kuat sekali. Ibarat pepatah mengatakan "Cubit paha kanan, paha kiri pun terasa", dengan artian penderitaan dan permasalahan sesama bangsa dan se-Tanah Air dirasakan bersama-sama.

Bentuk kepedulian tersebut ada yang direalisasikan dalam bentuk memberikan edukasi tambahan kepada para WNI khususnya para Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Seperti memberikan pelatihan dan kursus komputer serta bahasa Inggris secara gratis. Dan ada pula merealisasikan kepedulian tersebut dalam bentuk bantuan moril dan materiil yang terbentuk dalam sebuah komunitas-komunitas sosial.

Salah satu komunitas tersebut adalah Komunitas sosial "My WNI Peduli", yang bergerak dalam bidang sosial. My WNI Peduli adalah sebuah komunitas nonprofit dan nonpolitik yang diprakarsai oleh para WNI dengan berbagai latar belakang. Mulai dari mahasiswa, ekspatriat hingga para teman-teman TKI yang begitu berkomitmen dengan rasa kepeduliannya.

Seperti mana yang dikatakan salah seorang pemrakarsa dan pendiri My WNI Peduli, Luki Ardianto mengatakan:

"Berangkat dari rasa kepedulian yang begitu tinggi, maka kami dan beberapa teman-teman membuatkan sebuah tempat  untuk mewadahi rasa kepedulian itu. Komunitas ini  adalah murni sosial tidak bertujuan mencari keuntungan dan bukan kendaraan politik siapapun."


Luki juga menambahkan, bahwa MY WNI Peduli tidak dapat membantu teman-teman WNI yang mempunyai masalah hukum atau berhubungan dengan kriminalitas serta permasalahan yang berhubungan dokumen mulai dari pasport hingga visa kerja.

Beberapa gerakan sosial telah dilaksanakan oleh komunitas ini, seperti penggalangan dana untuk beberapa kasus kebakaran di rumah kongsi (rumah tinggal sementara para pekerja bangunan di Malaysia), menggalang dana bantuan untuk teman-teman WNI yang terlantar sakit atau terlantar di rumah sakit dan tak mampu membayar uang pengobatan. Bahkan ikut berpartisipasi dalam menggalang dana bantuan untuk bencana di Tanah Air seperti bencana Gunung Sinabung dan Gunung Kelud.

Launching Bank Sandang (Pakaian Layak Pakai)

Berawal dari pengalaman penggalangan kasus kebakaran beberapa waktu lalu, ternyata bantuan sandang seperti baju dan perlengkapan sembahyang begitu diperlukan sekali. Dalam hal ini, untuk mengumpulkan barang-barang sandang ini membutuhkan waktu 2-3 hari untuk pemungutan dan penyortiran.

Jadi berdasarkan pengalaman tersebut, My WNI Peduli berniat membuka dan menerima bantuan barang-barang sandang secara bertahap tanpa menunggu kasus atau bencana datang. Maka dibentuklah gerakan pengumpulan barang-barang Sandang dengan mengambil nama "Gerakan Bank Sandang". Di samping untuk persiapan bencana, bank sandang juga akan mengirimkan barang-barang tersebut secara berkala ke beberapa panti asuhan atau yayasan yang terpilih di Indonesia dengan sejumlah uang yang telah disepakati.

Ternyata niat dan rencana tersebut mendapat dukungan dari Mandiri Sejahtera (MS) Cargo, sebuah perusahaan pengiriman barang door to door antara Malaysia-Indonesia. MS Cargo bersedia membantu menyampaikan paketan bank sandang My WNI Peduli ke tempat tujuan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun