Terkadang kita berfikir sederhana, apakah terlalu sukar memilih 23 pemain sepakbola dari 260 juta rakyat Indonesia?
Kemudian kita membandingkan dengan negara-negara kecil, namun cukup sukses sepak bolanya.
Apakah yang salah adalah negaranya, federasi sepakbolanya, suporter, atau media massanya? Permasalahan ini begitu kompleks dan saling berkaitan diantaranya.
Pastinya rumus utama permasalahan ini adalah federasi sepakbola yang baik, akan menghasilkan Timnas yang baik juga. Jika federasinya sehat, Timnasnya akan kuat. Dalam hal ini kuat mental dan manajemennya, baru berbicara strategi dan pola keberuntungan setiap pertandingan.
Bagaimana mau menghasilkan sebuah Timnas yang solid dan bermental baja? Kalau federasinya masih bobrok dan menjadi alat mendulang kekuasaan. Masih menjadi sarana menggalang kekuatan politik praktis. Kemudian bau-bau Mafioso masih terus menyelimuti setiap sudutnya.
Bagaimana mau mencipta Timnas yang berdaya saing ? Kalau sistem perekrutan pemain Timnas-nya lebih mengutamakan tentang Apa dan Siapa. Kemudian mengambil jalan pintas, dengan mengagungkan sistem Naturalisasi.
Bagaimana mau mempertahankan prestasi Timnas usia dini kita? Apabila media dan netizen menghancurkan mentalnya dengan pujian setinggi langit saat berprestasi. Kemudian menjahanamkan dengan caci maki, saat kekalahan datang menghampiri.
Kongres Luar Biasa (KLB) federasi sepak bola akan berlangsung dalam waktu terdekat ini. Gegap gempitanya semakin dirasakan. Para bakal calon sudah memasang strategi dan melemparkan janji dalam meraih suara pengundi.
Beranikah para pemegang suara (Voters) menolak politik uang dalam pemilihan nanti? Beranikah para Voters menyingkirkan pengurus federasi dan exconya dari wajah-wajah Politisi ? Kemudian menyerahkan kepada orang yang mengerti, menjiwai, serta mencintai sepakbola Indonesia.
Kalau tidak, revolusi saja PSSI atau potong Timnas kita satu generasi!!
Untuk menyelamatkan Timnas usia dini, yang masih belum tercemari over publikasi dan materi.
Beranikah kita?
#FederasiSehat_TimnasKuat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H