Mohon tunggu...
Mahfudz Tejani
Mahfudz Tejani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Seorang yang Nasionalis, Saat ini sedang mencari tujuan hidup di Kuli Batu Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pernah bermimpi hidup dalam sebuah negara ybernama Nusantara. Dan juga sering meluahkan rasa di : www.mahfudztejani.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TKI Malaysia: Kini Selangkah Lebih Maju

8 April 2012   11:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:53 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_170533" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Bersama Setelah penyerahan Sertifikat (dok.pri)"][/caption] Keperdulian para warga Indonesia yang terdiri dari para pelajar/mahasiswa, pekerja profesional dan golongan Ekspatariat untuk melihat saudara sebangsanya, Yaitu  para TKI agar lebih berdaya saing dengan para pekerja asing lainnya di Malaysia. Mereka telah bekerja sama dengan pihak KBRI beserta Perum LKBN ANTARA biro Kuala Lumpur untuk memberikan pelatihan Komputer dan Bahasa Inggris secara gratis kepada para TKI. Pelatihan tersebut telah di adakan sejak bulan November 2011 sampai bulan Februari 2012 yang bertempat di lantai satu Resto Es Teler 77 Kuala lumpur. Dalam pelatihan tersebut di harapkan para TKI mampu mengendalikan dan menguasai Microsoft office dan Internet serta mampu bertutur bahasa Inggris dasar dalam percakapan sehari-harinya. Tujuan Dasar Dan Program Pasca TKI Para TKI kita di Malaysia umumnya masih dalam kategori Semi Skilled Workers, yang mana mereka umumnya masih bekerja dalam berbagai sektor mulai dari konstruksi, perladangan, pabrik maupun PRT yang identik dengan istilah 3D. Dalam artian 3D adalah Dirty (kotor), Difficult (susah) dan Danger (berbahaya) Untuk itu Pihak KBRI dan Perum LKBN Antara Biro Kuala Lumpur  telah mengadakan program Pelatihan komputer dan Bahasa Inggris ini, Dengan harapan agar para TKI lebih profesional dan mampu berdaya saing dengan para pekerja asing lainnya di Malaysia. Namun dalam jangka panjangnya, Diharapkan para TKI mampu membuka lapangan kerja sendiri ataupun mampu bekerja di sektor yang lebih layak apabila telah pulang ke kampung halaman masing-masing. Seperti mana apa yang di harapkan oleh Atase Ketenagakerjaan KBRI Kuala Lumpur Bapak Agus Triyanto AS,

"Saya harap dengan adanya program pelatihan komputer dan bahasa Inggris ini, TKI di Malaysia tidak akan di remehkan lagi dan kebelakangnya nanti TKI akan mempunyai nilai jual (Marketable)."

Pembagian Sertifikat Untuk Angkatan Pertama Pada awalnya rencana penyerahan sertifikat untuk angkatan pertama program Pelatihan Komputer dan Bahasa Inggris akan di adakan di Aula Hasanuddin KBRI Kuala Lumpur. Namun karena ada kesalahan teknis yang tidak dapat hindarkan, maka penyerahan sertifikat telah di pindahkan ke lantai satu resto Es Teler 77 Kuala Lumpur.

13338841921460594838
13338841921460594838
Dalam acara tersebut penyerahan sertifikat di serahkan oleh Bapak Agus Triyanto AS selaku Atase Ketenagakerjaan KBRI Kuala Lumpur beserta bapak Aulia Badar Kepala Biro Antara Kuala lumpur. Walaupun dalam acara yang cukup santai, namun wajah-wajah para TKI membiaskan rasa bangga dan lebih percaya diri dengan ilmu yang didapat dari program pelatihan ini.Sebagaimana harapan salah seorang TKI yang berasal dari Lamongan ini, Agus Sukamto yang bekerja di sektor konstruksi. "Harapan saya sangat besar sekali dengan adanya program pelatihan seperti ini. Semoga saya dapat menciptakan lapangan kerja sendiri di kampung nanti dengan kemampuan yang telah di ajarkan ." Lain halnya dengan harapan Khaerun Nisa, TKI asala Brebes Jawa tengah yang bekerja di pabrik elektro di Sungai Way , Petaling jaya. " saya hara Kedepannya nanti saya tidak gaptek lagi dan mampu menguasai komputer. Dan kami harapkan juga pihak KBRI akan terus mengadakan pelatihan-pelatihan seperti ini di masa akan datang." Semoga saja niat murni para warga Indonesia ini berhasil dan sukses dalam rangka meningkatkan taraf hidup para TKI setelah mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut. Walaupun harus mengorbankan hari-hari liburnya untuk menyempatkan diri menyalurkan sebagian ilmunya untuk para TKI sebagai sesama saudara setanah air di perantauan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun