Mohon tunggu...
Mahfudz Tejani
Mahfudz Tejani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Seorang yang Nasionalis, Saat ini sedang mencari tujuan hidup di Kuli Batu Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pernah bermimpi hidup dalam sebuah negara ybernama Nusantara. Dan juga sering meluahkan rasa di : www.mahfudztejani.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

500 Tahun Jatuhnya Kesultanan Melaka

15 Agustus 2011   08:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:46 2206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fortaleza de Malaca ( by yahoo.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="359" caption="Kegemilangan pelabuhan kesultanan Melaka ( illustrasi yahoo.com)"][/caption] Kesultanan Melaka adalah (1402-1511) adalah adalah kesinambungan kesultanan Melayu dari Palembang Sumatera, yang mana pendirinya adalah Prameswara salah seorang putra Melayu berketurunanan kerajaan Sriwijaya. Prameswara adalah keturanan  ketiga Sang Nila Utama yang merupakan penerus dari kerajaan Sriwijaya. Sang Nila Utama juga merupakan pendiri kerajaan Temasik (Singapura lama) yang cuma bertahan dalam jangka waktu 48 tahun. Karena Kerajaan Temasik mendapat serangan dari Kerajaan Majapahit dari Jawa, sehingga memaksa mengungsi ke Semenanjung tepatnya di Melaka. Dan pada waktu itu sekitar 1390, Prameswara telah menjadi raja Temasik ketika mendapat serangan tersebut. Maka berpindahlah raja Melayu itu ke Melaka dan mendirikan sebuah kerajaan baru yang lebih kuat. Namun kerajaan Siam di utaratidak senang dengan keberadaan kesultanan Melaka di selatan. Karena Siam menganggap keseluruhan semenajung dan Temasik adalah di bawah kekuasaannya. Tetapi pada kenyataanya yang memantapkan dan mengukuhkan kesultanan Melaka adalah hubungan diplomatiknya dengan Dinasti Ming China dan pemelukan agama Islam oleh raja dan rakyat Melaka.  Prameswara memeluk agama Islam sejak Baginda menikahi salah seorang putri dari Kerajaan Pasai. Hubungan diplomatik dengan Dinansti Ming yang erat, di tandai dengan pengiriman satu armada yang di pimpin oleh Laksamana Cheng Ho ke Melaka. Bahkan Salah satu putra Prameswara menikahi salah seorang putri dari Dinasti China yang bernama Putri Hang Li Po. Maka bertambah eratlah hubungan melaka dengan China sehingga memberi manfaat yang banyak kepada Melaka. Melaka mendapat perlindungan dari China sebagai salah satu kuasa dunia pada waktu itu, Sehingga memaksa Siam tidak berani menyerangnya kembali. Runtuhnya Kesultanan Melaka [caption id="attachment_124832" align="aligncenter" width="268" caption="Lambang Bendera Portugis di Melaka ( by wikipedia)"][/caption] Setelah tumbangngnya kerajaan islam Andalusia di barat, maka muncullah kuasa baru yang akan mengubah peta perjalanan dunia yaitu Spanyol dan Portugis. Dengan semboyan Glory, Gold and Gospel atau kegemilangan, emas dan Injil (penyebaran agama Kristen), Bala tentara Portugis telah sampai ke Nusantara. Namun di sebalik semboyan tersimpan sesuatu yang mereka cari yaitu Rempah-rempah. Ketika itu Melaka di pimpin oleh Sultan Mahmud Syah, Kerajaan Melaka di serang oleh Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Dan pada tanggal 15 Agustus 1511 Kesultanan Melaka jatuh , setelah Portugis berhasil mendirikan benteng untuk melawan Serangan sultan Mahmud Syah. maka berdirilah Fortaleza de Malacca. Kemudian Sultan Mahmud Syah melarikan diri ke Bintan dan mendirikan kerajaan di sana. Namun Portugis pada tahun 1526 menyerangnya dan membumi hanguskan Bintan. Kemudian Sultan Mahmud Syah melarikan diri ke Kampar dan wafat di sana. [caption id="" align="aligncenter" width="613" caption="Fortaleza de Malaca ( by yahoo.com)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun