Mohon tunggu...
Mahfudz Tejani
Mahfudz Tejani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Seorang yang Nasionalis, Saat ini sedang mencari tujuan hidup di Kuli Batu Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pernah bermimpi hidup dalam sebuah negara ybernama Nusantara. Dan juga sering meluahkan rasa di : www.mahfudztejani.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Kecil Di Depan Masjid

1 April 2011   11:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:13 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan kecil di depan Mesjid itu.. Berkerudung kusut berpeluh pengharapan Tangan kiri memegang kertas lusuh mengharapkan simpati Memelas mengharapkan recehan dari simpang siurnya pejalan kaki Perempuan kecil dengan proposal di tangan Keluhnya adalah tangisan deritanya.. Resahnya dibaluti roda nasib yang tak berputar Mengapa mereka berlalu begitu saja Mengapa mereka memandang sebelah mata Bukankah dia masih polos dan jujur Bukankah dia belum mengenal apa yang namanya dusta Tidak seperti kita.......!! Manusia bertopeng ya membutuhkan pujian Manusia bertopeng yang mementingkan perut saja Perempuan kecil yang pucat mukanya Terduduk lesu melihat kantong uangnya Cukupkah untuk berbuka malam ini fikirnya Kucoba mendekati dari trotoar yg lebih tinggi Kucoba rasakan gejolak di jiwanya Meresapi menusuk dalam pandangan kosongnya Kuselongkar semua kantong baju dan celanaku Kurogoh semua isi yang tersisa tanpa sempat kukira Kurengkuh tangan kanannya agar menerima rezeki Allah ini Dia menolak perlahan dan diam menerima Dia mengusap bulir airmataku yg terjatuh Matanya memerah tergenang air kepuasan Kubelai rambutnya sambil kulari tak menoleh lagi Aku teringat anakku Aku teriat saudara perempuanku Ternyata penderitaannya tak sehebat penderitaan mereka Sempat kuberfikir pesan tersembunyi apa lagi Yang akan di jelaskan kepadaku Terima kasih Yaa Rabbi.. Atas pelajaranmu hari ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun