Mohon tunggu...
Mahfudz Tejani
Mahfudz Tejani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Seorang yang Nasionalis, Saat ini sedang mencari tujuan hidup di Kuli Batu Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pernah bermimpi hidup dalam sebuah negara ybernama Nusantara. Dan juga sering meluahkan rasa di : www.mahfudztejani.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Film "Soekarno" Diputar di Bioskop Malaysia

5 Oktober 2014   13:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:18 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14124654671736468311

[caption id="attachment_327385" align="aligncenter" width="300" caption="Soekarno (Ario Bayu) dan Fatmawati(Tika Bravani). Sumber www.filmsoekarno.com"][/caption]

Film Seokarno yang disutradarai Hanung Bramantyo telah diputar di bioskop Malaysia sejak 3 Oktober yang lalu. Film yang berawal dengan kontroversi dan mendapat tentangan dari salah seorang keluarga Soekarno ini ditayangkan di gedung bioskop Tanjung Golden Village (TGV) secara serentak di seluruh Malaysia.

Sebagai Biografi yang diterjemahkan dalam bentuk film yang berdurasi 2- 3 jam tentunya membutuhkan ketelitian dan kerja keras. Apalagi biografi seorang negarawan seperti Soekarno yang hampir seluruh rakyat Indonesia mengetahui dan menghafalnya.

Bagaimana mungkin perjalanan sejarah prakemerdekaan Indonesia dirangkum dalam durasi  2-3 jam? Namun acungan jempol patut diberikan kepada tim di balik layar film Soekarno yang mampu membawa penonton hanyut dalam cerita antara "Wanita dan Perjuangan".

Terang Bulan Mengawali Film Soekarno

Ketokohan Soekarno mewarnai perjalanan dan hubungan sejarah bilateral antara Malaysia dan Indonesia. Ketokohan Soekarno begitu dekat dengan sejarah Malaysia antara tahun 1950-an pertengahan 1960-an. Apalagi sewaktu konfrontasi Malaysia - Indonesia di awal 1960-an berkaitan pembentukan negara Malaysia, yaitu bergabungnya Singapura, Serawak dan Sabah dengan Tanah Melayu.

Ternyata di dalam film Soekarno, lagu pembuka tirai adalah berlatarbelakangkan lagu "Terang Bulan". Yang mana lagu ini adalah lagu asal kepada lagu kebangsaan Malaysia, yaitu "Negaraku". Menurut sejarahnya ada yang mengatakan bahwa lagu Terang Bulan diberikan kepada Malaysia waktu itu oleh Soekarno. Berhubung waktu itu Malaysia belum mempunyai lagu kebangsaan.

Dan hubungan antara lagu Terang Bulan dan Negaraku sempat diungkit-ungkit dan memanas sewaktu pergesekan dalam kasus pertindihan di Ambalat beberapa tahun yang lalu. Yang pastinya sedikit sebanyak akan menimbulkan rasa kurang nyaman bagi pihak Malaysia tentang adanya lagu Terang Bulan di awal film tersebut.


Bung Hatta yang diperankan oleh Lukman Sardi dan Inggit Gunarsih yang diperankan Maudy Kusnaedi kelihatan hidup sekali. Mereka begitu menjiwai membawakan kedua tokoh tersebut, dan bukan bermakna pemeran tokoh lainnya tidak berarti. Namun Lukman Sardi dan Maudy Kusnaedi hampir sempurna membawakan tokoh Bung Hatta dan Inggit Gunarsih.

Ada adegan yang begitu membekas dalam benak saya, yaitu ketika Haji Oemar Said Cokro Aminoto berpesan pada Soekarno dan ketika Bung Hatta menanyakan kesanggupan serta kesiapan Bung Karno memimpin Indonesia ke depannya nanti. HOS Cokroaminoto berpesan begitu gamblang sekali kepada Soekarno:


" Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, Tapi jika kau dapat menggenggam hatinya mereka akan mengikutimu."


Dan juga ada baiknya para politikus sekarang menelaah pembicaraan Soekarno dan Bung Hatta di dalam mobil sewaktu pulang dari rumah Laksamana Maeda. Mereka membicarakan bagaimana 70 juta rakyat Indonesia waktu itu akan dipimpin. Akan dibawa ke mana bangsa Indonesia ke depannya nanti setelah merdeka.

Apa pun film-film seperti ini harus senantiasa ada, dengan harapan mampu memotivasi rakyat Indonesia agar selalu dan senantiasa mencintai bangsanya. Tidak ada salahnya juga tokoh-tokoh seperti Sutan Syahrir atau Tan Malaka juga difilmkan. Agar ada perbandingan dan referensi sejarah berbentuk film semakin beragam

Bravo film Indonesia.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun