Mohon tunggu...
Mahfud Arif
Mahfud Arif Mohon Tunggu... -

Pengamat hal nggak penting, dan bukan juga orang penting.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Thomas Mueller yang Pandai Memanfaatkan Ruang

17 Juni 2014   20:08 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:21 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1402985168790252456

Namanya dikenal karena memiliki kesamaan nama belakang dengan Gerd Mueller, pendahulunya di Timnas Jerman. Adalah Thomas Mueller, penyerang dari klub, Bayern Muenchen. Sama seperti Gerd Mueller, Mueller muda juga sangat produktif dalam mencetak gol ke gawang lawan. Bukti sahih terpampang nyata pada laga tadi pagi versus Portugal pada ajang Piala Dunia 2014. Tak tanggung-tanggung, Thomas Mueller berhasil melesakkan si kulit bundar sebanyak 3 kali sekaligus ke gawang Rui Patricio. Sepertinya, Mueller-pun mengajari caranya mencetak hat-trick di Piala Dunia kepada sang pemain terbaik dunia saat ini, Cristiano Ronaldo.



[caption id="attachment_343217" align="alignnone" width="512" caption="Thomas Mueller, sang pembaca ruang sempit"][/caption]

Mueller yang datang tanpa beban berhasil membuat Cristiano Ronaldo ‘malu’. Bagi Mueller, tak perlu mendapatkan balon d’or untuk mencetak trigol di ajang Piala Dunia. Mungkin, ini yang dikatakan Mueller kepada Ronaldo apabila mereka saling mengobrol seusai laga bubar.



Musim ini, Thomas Mueller performanya jauh berbeda dengan C. Ronaldo. Bicara soal Thomas Mueller memang tak lepas dari performanya yang acap kali tergolong 'buruk' namun masih saja bisa mencetak gol. Berbeda dengan Cristiano Ronaldo, Mueller sering kali penempatan posisinya tak terlihat, jarang memukau, bukan pemain yang menghibur, tapi bisa sangat mematikan jika mendapatkan sebuah momentum saja. Beberapa ciri-ciri tadi adalah penggambaran dari posisi target-man. Namun, Mueller disini bukan seorang target-man, melainkan false nine atau penyerang bayangan. Di Bayern Muenchen-pun, posisi Mueller; sama. Masih sebagai seorang false nine dibelakang Mario Mandzukic. Meskipun kadang-kadang Pep menaruhnya disayap.



Dalam posisi seperti itu, Mueller sepintas tentu tidak sebegitu menonjolnya ketimbang Mario Mandzukic yang berfungsi sebegai penyelesai (finisher), tidak semenawan Bastian Schweinsteiger ketika menguasai lini tengah, tidak seagresif Franck Ribery dalam mengoyak pertahanan lawan dengan kecepatannya, atau tidak seciamiknya Arjen Robben dalam membongkar sisi kiri pertahanan lawan. Meskipun begitu Mueller memiliki kelebihan yaitu mencari dan mengeksploitasi ruang sempit yang tersedia di pertahanan lawan.



Kelebihan Mueller tersebut benar-benar dimanfaatkannya pada laga versus Portugal, tadi pagi. Mueller sukses memberikan kejutan tak terduga buat publikPortugal, lewat pergerakannya yang tak diketahui oleh lawan. Gol kedua dan ketiga dalah bukti nyata. Berawal dari umpan Goetze di sebelah kanan pertahanan Portugal, Mueller berhasil menahan sapuan Bruno Alves di dalam kotak penalti. Di gol yang ketiga, Ia memanfaatkan bola rebound setelah umpan silang Schurrle yang masuk menggantikan Oezil tak mampu diamankan dengan baik oleh kiper Portugal, Rui Patricio. Benar-benar Mueller yang pintar memanfaatkan ruang.



Sehabis laga tersebut Thomas Mueller hanya akan mengatakan kepada Cristiano Ronaldo dan kawan-kawannya; Silahkan menderita bersama karena ruang yang telah diberikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun