[caption id="attachment_343416" align="aligncenter" width="544" caption="Ochoa, Penyelamat gawang Meksiko"][/caption]
"Sering dipuji, tak jarang pula dicaci maki.”
Begitulah ungkapan yang pas untuk disematkan pada salah satu posisi dalam sepak bola yaitu, penjaga gawang atau keeper. Ya, posisi penjaga gawang dalam sepak bola adalah sangat krusial perannya. Tanpa adanya seorang penjaga gawang yang handal, sebuah team sepakbola akan menjadi lumbung gol lawan mainnya. Maka dari itu, banyak klub-klub sepakbola papan atas Eropa sangat menginginkan penjaga gawang yang handal dan menakutkan dimata lawan.
Dan, pada ajang bergengsi seperti Piala Dunia ini adalah saat yang tepat untuk seorang pemain, tak terkecuali seorang penjaga gawang untuk berunjuk gigi. Pertandingan yang mempertemukan antara Brazil versus Meksiko adalah salah satu bukti nyatanya. Adalah Fransisco Guilermo Ochoa, yang melakukannya. Penjaga gawang asal Meksiko tersebut berhasil menunjukkan tajinya sebagai seorang penjaga gawang yang patut diincar oleh klub-klub papan atas Eropa. Terlebih statusnya yang saat ini masih sebagai free agent karena dilepas oleh America (klub besar dinegaranya), sangat memudahkan para klub yang berminat untuk mendapatkan tanda tangannya.
Penampilan Ochoa memang sangat brilian dibawah mistar gawang Meksiko. Enam shoot on target dari Brazil, tak ada satupun yang masuk kegawangnya. Termasuk dua attemps dari Neymar mampu dihalau oleh kiper bertinggi badan 180 cm itu. Termasuk satu sundulan yang hampir membuat publik tuan rumah bersorak. Tentunya, penampilan gemilang kiper gondrong tersebut semakin membuat Neymar, dkk tak bisa tidur nyenyak.
Ochoa benar-benar ditakdirkan menjadi pahlawan untuk Meksiko. Bersama lima bek dan tiga gelandangnya, Ochoa seolah menjadi tembok raksasa China yang sulit ditembus oleh pasukan Samba.
Sundulan Neymar pada menit ke-26, menjadi aksi pembuka Ochoa pada laga di Fortazela, Brazil (18/6). Umpan lambung cantik dari Daniel Alves yang langsung mengarah ke kepala Neymar tanpa diduga berhasil Ochoa, tepis. Ochoa yang berada dalam posisi yang baik, berhasil menyelamatkan gawangnya dari kebobolan setelah terbang dan membuang si kulit bundar ke luar gawang.
Satu menit sebelum rehat, Ochoa benar-benar membuat publik tuan rumah muak pada sosok dirinya. Paulinho yang mendapatkan sontekan bola dari Thiago Silva, yang lepas dari jebakan off-side menendang bola setelah berdiri tanpa kawalan barisan pertahanan Meksiko. Namun, lagi-lagi penjaga gawang yang mempunyai berat badan 80 cm ini menggagalkannya peluang emas milik Seleccao.
Jeda babak pertama, Timnas Brazil berhasil dibuat mandul oleh penampilan gemilang Ochoa.
Selepas kick-off babak kedua ditiup oleh sang pengadil lapangan, Ochoa tak menghentikan penampilan gemilangnya. Justru, pasukan Samba yang dibuat frustasi oleh kiper kelahiran 1985 tersebut.
Pada menit ke-69, sepakan kaki kiri Neymar berhasil ia patahkan untuk yang kedua kalinya pada pertandingan yang digelar di Stadion Castelao, Fortazela, Brazil.
Mimpi buruk Ochoa bagi Brazil belum berakhir setelah pada menit ke-86, Thiago Silva yang mendapatkan peluang untuk membawa Brazil unggul sukses dimentahkannya. Sekaligus, menjadi penyelamatan terakhir Ochoa pada laga yang berkesduahan 0-0 tersebut.
Dengan aksi gemilangnya tersebut, Ochoa diganjar sebagai man of the match oleh FIFA. Enam saves yang membawa Meksiko sukses meraih 1 poin penting untuk mengamankan posisi negaranya untuk bisa melaju ke fase knock-out.
Dan, di olahraga sepakbola memang tak seharusnya posisi kiper tak bisa terus-menerus dijadikan ‘kambing hitam’ sebagai biang kekalahan suatu tim. Namun, disisi lain seorang penjaga gawang juga patut diberi gelar sebagai 'pahlawan' bagi tim-nya atas penampilan gemilangnya sepanjang laga.
Good job, Ochoa! Ditunggu aksi-aksi briliannya dibawah mistar gawang pada pertandingan selanjutnya.
Gombong, 18 Juni 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H