Kau mungkin serupa senja,
Yang mengecup malam dengan keresahan
Lewat sapaan hangat awan kemerahan.Â
Kau mungkin serupa pagi,
Yang menyambut surya perlahan terbit
Ditengah titik-titik embun yang enggan pamit
Kita mungkin serupa malam,
Yang kias tabu untuk berkata, dan kias semu untuk bertemu.
Dan ya, ini seperti sebuah tragedi!
Yang mana dalam hening gelap terdapat kata rindu menjelma sepi,
Yang memberontak tanpa henti untuk diminta selalu di mengerti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!