[caption caption="irham93.blogspot.com"][/caption]
Menarik atau tidaknya sebuah artikel, buku atau karya tulis, salah satunya tergantung pada judulnya (titel). Mengapa? Karena judul tulisan merupakan bagian awal yang dibaca. Jika judul saja sudah tidak menarik, jangan harap pembaca akan membaca tulisan anda meskipun isi tulisan sangat menarik, bermanfaat, aktual, faktual, dan inspiratif.
Jika anda sering menulis di blog atau media sosial dalam bentuk artikel, anda dapat memperhatikan berapa jumlah pembaca yang membaca tulisan anda. Atau jika anda menulis buku, berapa buku yang terjual. Lalu anda bandingkan dengan masing-masing judul. Saya yakin yang paling banyak diminati dan dibaca adalah yang judulnya menarik. Pengecualiannya, akan berbeda jika anda sudah popular atau dikenal banyak pembaca dan sudah tahu kualitas tulisan sang penulis. Pembaca akan mencarinya dan “melahapnya” sampai habis.
Pembaca laksana manajer perusahaan yang merekrut karyawan, tentu yang akan menjadi pertimbangan diterima atau tidaknya, salah satunya berpenampilan menarik. Demikian dengan judul artikel, Judul ibarat magnet yang merupakan betul-betul membuat daya tarik yang memikat pembaca. Oleh karena itu, buatlah judul tulisan anda sedemikian rupa sehingga mengundang pembaca untuk membaca isinya baik sebagian maupun seluruhnya.
Nah bagaimana memberikan judul yang menarik? Harus diakui bahwa membuat judul gampang-gampang susah. Gampang jika diberikan asal-asalan. Susah jika harus dibaca berulang-ulang dan ditimbang-timbang. Berdasarkan pengalaman saya menulis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memberikan judul tulisan :
1. Representatif
Judul merupakan gambaran seluruh isi tulisan yang kita buat. Atau dengan kata lain, judul menjadi representatif terhadap sebuah artikel atau tulisan. Memberikan judul tulisan jangan sampai mengulang kembali menulis tema. Karena tema adalah ide awal yang muncul sebelum menulis sebuah artikel. Misalkan temanya adalah “Mengwujudkan Peningkatan Produksi Padi Menuju Swasembada dan Ketahanan pangan Nasional Melalui Reformasi Pertanian ” Maka judulnya tergantung isi tulisan, bisa jadi lahir judul seperti “Produksi Padi Di Tangan Petani,” “Swasembada Dan Impor Beras,” “Ketahanan Pangan, Tanggung Jawab Siapa?” atau “Cetak Sawah, Sebuah Solusi?” dan lain-lain.
2. Jujur
Seorang penulis tentu harus jujur. Di samping harus jujur menulis isinya sesuai dengan data dan fakta, penulis harus jujur juga menuliskan judul. Paling tidak, judul benar-benar menunjukkan isi tulisan. Jangan sampai ketika menulis isinya, misalnya ”Cara efektif Menghilangkan Bau Kandang Domba,” tapi judulnya “Beternak Sapi Modern.” Hahaaa. Atau judulnya “Blusukan Jokowi,” tapi isinya seputaran cerita pribadi ha ha dan hi hi dan hahaaa wkkkk.
3. Berkesan dan Penasaran
Judul artikel dibuat semenarik mungkin sehingga pembaca ingin segera membacanya. Menarik tentu saja masih bersifat relatif tergantung dari sisi ketertarikan topik para pembaca. Oleh karena itu, jika mengulas sebuah topik, maka judulnya juga harus benar-benar memiliki daya pikat yang menggoda/menarik semenarik isinya.