Mohon tunggu...
Mahfudh Harun
Mahfudh Harun Mohon Tunggu... Administrasi - Suka menulis dan senang berbagi

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Membaca Asap Rokok Penguasa

7 Maret 2016   15:07 Diperbarui: 7 Maret 2016   17:59 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="gayahidup.republika.co.id"][/caption]Penguasa adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan (power) baik dalam kelompok kecil atau komunitas banyak, institusi pemerintah ataukah swasta. Sering sekali seseorang saat menjadi penguasa akan berubah dari banyak sisi kehidupannya, terutama penampilan dan gaya hidupnya (life style). Hal ini bisa terjadi secara sadar maupun tidak sadar di dalam kesehariannya, baik saat berada di tempat formal maupun non-formal.

Banyak sekali bahasa tubuh sang penguasa yang dapat kita temui dan baca. Memang gayanya jauh berbeda dengan bahasa tubuh orang-orang biasa atau merasakan dirinya biasa saja. Mulai dari caranya duduk, berdiri, berjalan, berbicara, memandang, menunjuk, berpakaian, rambut (duh gmn bolin, botak licin), dan segudang lainnya. Semua itu seolah-olah tulisan berjalan yang terpampang di tubuhnya yang sangat mudah terbaca bagi orang-orang biasa membaca.

Nah, dalam artikel ini saya ingin mengulas tentang membaca asap rokok dan hembusannya yang keliatannya begitu nikmat bagi pecandu rokok. Apa yang mereka tunjukkan? Tentunya, sebagai manusia, kadang-kadang secara iseng-iseng atau sengaja sering bertanya-tanya apakah yang tampak itu penguasa, bos, direktur, atau bukan. Ada rasa ingin tau. 

Bagaimana kita mengenal bahwa seseorang itu penguasa atau bukan atau sok penguasa, salah satunya adalah dari caranya merokok. Walau saya harus akui bahwa banyak penguasa yang tidak merokok, namun juga tidak sedikit juga yang masih menjadikan rokok sebagai bagian dari hidupnya. Terlepas dari resiko merokok, tapi yang jelas dari cara mereka merokok menunjukkan siapa mereka sebenarnya.

Mungkin kita sangat mudah menemukan mereka-mereka yang punya kebiasaan merokok di banyak tempat, khususnya memang yang menyediakan smoking area. Di tempat-tempat seperti restoran, bar, cafe, dan lain-lain. Dan tidak jarang ada yang menjadikan ruang kerjanya (khusus penguasa/bos/sebutan lain)  multi fungsi, termasuk bisa menjadi tempat merokok yang nyaman dan santai. 

Di sana kita dapat mengamati dan membaca siapa mereka-mereka sebetulnya. Apakah dia orang yang punya kedudukan tinggi, penguasa, atau anak buah alias statusnya biasa saja. Mereka yang merokok akan menghembuskan asap rokoknya dengan cara yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh psikologis posisi dan kekuasaannya. Ada yang menghembuskan asap rokok ke atas mengepul tebal, ada pula yang menghembuskannya ke bawah, dan yang biasa saja (tidak ke atas sekali atau ke kebawah sekali). Ini dia tandanya,  jika  membaca asap rokok mereka :

1. Jika asap rokoknya dihembuskan ke atas dengan mulutnya sedikit monyong, menunjukkan mereka itu adalah penguasa atau paling tidak  memiliki kedudukan kekuasaan. 

2. Jika asap rokoknya dihembuskan ke bawah, menujukkan mereka itu bukan penguasa. Yang demikian adalah orang-orang yang sedang tertekan, penuh rahasia, dan merasa curiga pada situasi yang ada.

3. Jika asap rokoknya dihembuskan  biasa-biasa saja (tidak terlalu ke atas dan ke bawah), menunjukkan secara umum mereka itu bisa jadi adalah ya orang biasa, staf atau karyawan biasa. Bisa jadi seseorang itu mungkin anak buah, jika mereka sedang berada bersama penguasanya di suatu tempat pertemuan.

Anak-anak muda pun ketika kongkow-kongkow atau berkumpul dengan teman-temannya, sering menunjukkan cara menghembuskan asap rokok seperti di atas. Mereka berada pada masa-masa ingin menunjukkan siapa mereka atau akulah yang hebat atau aku bos di sini. Berbagai gaya mereka tampilkan dalam kehebatannya menghembuskan asap rokok.

Itulah 3 hal yang menunjukkan bahwa seseorang itu bisa jadi sebagai penguasa atau bukan. Hal yang sangat sederhana ini, lumayan bisa menjadi indikator, jika kita ingin membaca seseorang penguasa atau bukan. Dibalik  gaya merokok dan hembusan asap rokoknya, akan muncul siapa dia sebenarnya. 

 

 

 

Kepustakaan : Dianata Eka Putra, Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh, Bandung, Kaifa, 2008

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun