[caption caption="Ilustrasi : news.detik.com"][/caption]
"Dinda, bukalah ruang-ruang dalam badan
Karna gurindam ini hendak masukkan pesan
Untukmu, agar tak bimbang dan cemburu tanpa alasan
Di saat kanda syahdu menduakanmu dalam keheningan"
Satu-satunya cahaya yang mencahayakan
Dalam kegelapan
Bukanlah Bintang Kejora di atas awan gemawan
Bukan pula Sang Surya bersama sinar Rembulan
Dan....Satu-satunya rindu yang kurindukan
Dalam kesepian
Bukanlah Dinda yang cantik menawan
Bukan pula ini canda dalam keseriusan
Kepada Dindaku yang merindukan
"Tunggu! Maafkan,
Kutak hendak menyalakan api kecemburuan"
Kuterangkan ini agar tiada bara dalam perasaan
Tapi, tak kusangka didihkan darah sebadan
"Lalu apa dan siapa agar kupadam kobaran?"
Bak suara petir kugemetar, tapi kusamar-samarkan
"Tanyakan hati, pasti di sana ada jawaban"
Lembut-lembutlah kuucapkan itu, dan
Kumemandangnya, adalah sinar keinsafan
Dari manisnya seyuman
Sampai kujelaslah kembali dalam pelukan
Sesiapa menyingkapkan pintu hati sekalian
'kan mendengarlah suara kebenaran
Semua yang di langit dan di bumi, ciptaan
Rindu dan merindukan
Hanyalah Tuhan
Yang mencahayakan
Mengasihkan, dan
Kurindukan..................
......................................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H