Mohon tunggu...
Mahfudh Harun
Mahfudh Harun Mohon Tunggu... Administrasi - Suka menulis dan senang berbagi

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Usah Kau Cemburu, Ini Rindu

27 Februari 2016   11:26 Diperbarui: 27 Februari 2016   19:59 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi : news.detik.com"][/caption]

"Dinda, bukalah ruang-ruang dalam badan
Karna gurindam ini hendak masukkan pesan
Untukmu, agar tak bimbang dan cemburu tanpa alasan
Di saat kanda syahdu menduakanmu dalam keheningan"

Satu-satunya cahaya yang mencahayakan
Dalam kegelapan
Bukanlah Bintang Kejora di atas awan gemawan
Bukan pula Sang Surya bersama sinar Rembulan

Dan....Satu-satunya rindu yang kurindukan
Dalam kesepian
Bukanlah Dinda yang cantik menawan
Bukan pula ini canda dalam keseriusan
Kepada Dindaku yang merindukan

"Tunggu! Maafkan,
Kutak hendak menyalakan api kecemburuan"
Kuterangkan ini agar tiada bara dalam perasaan
Tapi, tak kusangka didihkan darah sebadan

"Lalu apa dan siapa agar kupadam kobaran?"
Bak suara petir kugemetar, tapi kusamar-samarkan

"Tanyakan hati, pasti di sana ada jawaban"
Lembut-lembutlah kuucapkan itu, dan
Kumemandangnya, adalah sinar keinsafan
Dari manisnya seyuman
Sampai kujelaslah kembali dalam pelukan

Sesiapa menyingkapkan pintu hati sekalian
'kan mendengarlah suara kebenaran

Semua yang di langit dan di bumi, ciptaan
Rindu dan merindukan

Hanyalah Tuhan
Yang mencahayakan
Mengasihkan, dan
Kurindukan..................
......................................

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun