Mohon tunggu...
Mahfudh Harun
Mahfudh Harun Mohon Tunggu... Administrasi - Suka menulis dan senang berbagi

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

3 Hal Ini Membunuh Obrolan Anda

25 Februari 2016   00:03 Diperbarui: 25 Februari 2016   08:57 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi - try2bcoolnsmart.wordpress.com"][/caption]Dalam hidup ini tidak terlepas dari pembicaraan. Apakah pembicaraan serius atau hanya sekedar pembicaraan ringan yang sering disebut dengan obrolan atau percakapan santai, tetap menghiasi selama  jantung masih berdenyut.  Hal ini karena memang manusia makhluk sosial yang suka berinteraksi satu sama lain (hablum minannas) dan mencari sahabat sebanyak-banyaknya.

Karena manusia hidupnya sangat mobile, obrolan pun bisa terjadi dimana saja. Bayangkan dalam keseharian hidup anda, anda tidak dapat menghindari dari bertemu orang-orang dimana pun anda berada. Kecuali anda ingin menjauhkan diri atau bersemadi ke gua laba-laba hendak mencari wangsit agar banyak laba hahaaa…

Sejak anda membuka mata kala pagi hari, anda langsung bertemu dengan orang-orang yang ada di sekeliling anda, istri, suami, putra-putri, mertua, dan orang-orang tercinta lainnya di keluarga anda. Lalu dimana lagi anda akan bertemu dengan keramaian? Di kantor, sekolah, kampus, tempat meeting, mal, kolam renang, bus, kebun binatang, pantai, acara pernikahan, pesta perkawinan, perayaan ulang tahun, dan di sejumlah tempat lain yang anda  pasti ada di salah satu tempat seperti itu.

Di tempat seperti itu, saya yakin anda pasti berjumpa dengan orang-orang yang belum anda kenal dengan baik, bahkan mungkin anda tidak mengenalnya sama sekali. Sabagai contoh kecil, ketika anda menghadiri undangan pesta perkawinan teman anda, tentu di sana tidak hanya memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai, namun berkumpul dengan sejumlah tamu undangan. Dan selama beberapa saat di sana, anda berjumpa dengan ratusan sampai ribuan orang. Diantaranya tentu ada sedikit yang sudah familiar wajahnya dengan anda, tapi begitu banyak yang belum atau tidak anda kenal.

Selama di tempat pesta, saya haqqul yakin, anda tidak diam saja. Anda pasti ingin mengobrol. Anda dikelilingi oleh sejumlah undangan,  anda akan melihat  ibu-ibu yang anggun, tante, om,  bapak-bapak, sampai gadis-gadis yang cantik dan pemuda tampan rupawan. Anda akan “dikepung” oleh mereka-mereka yang berasal dari berbagai profesi, seperti, dokter, guru, dosen, artis, pengusaha, ustaz, dan lain-lain.

Di sinilah obrolan ringan akan terjadi. Tujuannya agar tidak kesepian di tengah keramaian. Atau anda membangun obrolan hanya ingin sekedar berkenalan saja. Bisa saja anda tertarik dengan seseorang ingin mengenalnya lebih jauh sampai luar dalam.

Tetapi, hati-hati dalam memulai obrolan dengan orang-orang yang baru saja anda kenal. Jika anda tidak pintar menarik pelatuk (membuka) obrolan, maka anda akan menjadi pembunuh obrolan itu sendiri. Akhirnya, obrolan mati dan suasana menjadi hening tiada kata-kata yang berarti. Dan anda gagal membangun pertemanan dalam pertemuan yang singkat seperti itu.

Oleh karena itu, supaya tidak membunuh obrolan, anda perlu mengenali 3 hal dan sebaiknya anda buang jauh-jauh. Ini dia,  3 hal di bawah ini berpeluang membunuh obrolan anda, yaitu :

1. Anda mirip sekali dengan……..

Umumnya orang-orang tidak suka jika dikatakan mirip dengan seseorang. Siapapun ingin menjadi diri sendiri baik dari wajah maupun karakter. Untung-untung anda mengatakan mirip dengan seseorang yang wajahnya cantik/tampan, menarik, dan karakter baik. Tapi,  ini pun belum semuanya dapat menerimanya karena orang yang anda ingin mengobrol mungkin lebih cantik/tampan dan berkarakter para aulia.  Yang lebih parah jika anda mengatakan seseorang itu mirip dengan wajah yang banyak orang tidak menyukaianya dan ia tau siapa yang anda maksud (meski anda jujur dan tidak bermaksud apa-apa mengatakannya). Jika obrolan seperti ini terjadi, bersiap-siaplah anda akan mengobrol sendiri karena ia tidak senang kepada anda.

2. Apakah anda sudah kawin?

Membuka obrolan dengan pertanyaan seperti ini adalah hal yang tidak tepat anda tujukan kepada lawan obrol yang baru anda kenal. Bahkan, orang yang sudah kita kenal pun tidak menyukaianya jika selalu diulang-ulang dengan pertanyaan “kamu kapan menikah?” Umumnya cewek sangat sensitif dengan pertanyaan seperti itu. Bertanya seperti ini sudah terlalu personal/pribadi. Dan jika orang bule/barat mendengar pertanyaan ini, mereka akan jawab, “It’s not your business.” Akhirnya, membunuh obrolan.

3.  Anak-anak kemana, gak ikut? Atau anak anda berapa?

Apakah anda tau mereka sudah menikah dan memiliki anak sehingga bertanya demikian? Walau hanya basa-basi, awas, Ini juga domain pribadi. Berhati-hatillah karena kebanyakan orang merasa minder jika belum punya anak padahal usia perkawinan mereka sudah lama. Mereka merasa kurang beruntung dalam hidup walau sudah melakukan pemeriksaan dan treatment medis. Mungkin hampir tidak ada orang yang melakukan perkawinan tidak menginginkan punya anak. Oleh karena itu, menurut saya, pertanyaan seperti ini sensitif dan membunuh obrolan.

Itulah 3 hal yang menurut pandangan saya berpeluang besar membunuh obrolan. Bukankah hidup kita ini ingin mencari teman sebanyak-banyaknya? Ada ungkapan kira-kira seperti ini, “1 orang musuh terlalu banyak dan 1000 orang kawan terlalu sedikit” Sebab itu, awal terjalin pertemanan dimulai dengan obrolan yang tepat dan memikat. Selanjutnya terserah anda, mau dibawa kenama….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun