Mohon tunggu...
Mahfudh Harun
Mahfudh Harun Mohon Tunggu... Administrasi - Suka menulis dan senang berbagi

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mengenang Perempuan Itu

22 Desember 2015   13:03 Diperbarui: 22 Desember 2015   13:03 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Di balik papan tua itu
Yang menjadi saksi bisu
Nyawa-nyawa bermunculan ke dunia
Aku salah satunya

Dari perempuan tangguh pantang menyerah
Walau keringat menderas
Darah bersimbah
Berjuang melawan maut, tak berbatas

Dari terbit matahari hingga terbit matahari
Sampai dua tahun enam bulan hitungan
Antara terpejam dan terjaga, bukan sehari
Untuk sibuah hati belahan jiwa sepanjang zaman

Namun, kala air susumu menjadi darahku
Hingga berwujud daging membungkus tulang dan otakku

Aku hanya cerdas bergelut dengan waktu
Terpesona dan larut dalam hiruk pikuk sandiwara dunia
Kadang lupa akan baktiku padamu yang tak ternilai harganya
Tubuh dan pikiranku terpenjara oleh masa
Dari nafasmu ada sampai tiada

Ibu,,,,
Maafkanlah aku
Meskipun tubuhku jauh dengan jasadmu
Doaku selalu menyertaimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun