Ritma hena luapan pena
Lingkar lupa mencekik vena
Kali ii si hitam meringkik
Lewat ribuah angka melirih
Terpelanting kesana kemari
Ditemani tautan jari jari
Sesekali sihitam itu mengadu
Prasangka agar tidak di adu
Ditahannya agar tidak jatuh air mata
Yang tengah meringkuh disaming tumpukan bata
Haruskah jadi serba bisa?
Bahkan satu saja timbul beribu busa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!