Sejujurnya saya bukan orang yang ahli berjualan, tapi di kesempatan kali ini saya coba berbagi tentang berbagai treatment yang saya lakukan dalam menjual buku saya.Â
Bisa dibilang ini pengalaman sekaligus eksperimen, karena saya berpikir bahwa yang namanya berjualan pasti selalu punya plan A, plan B, dan seterusnya untuk diaplikasikan kepada calon pembeli. Kalau plan A gagal, maka ada plan B yang siap dijalankan.
Nah, ditulisan kali ini apa yang saya share adalah beberapa plan yang pernah saya lakukan dan terbukti menurut saya pribadi cukup berhasil dalam menarik pembeli untuk membeli buku saya.
Beberapa plan itu saya coba jabarkan di sini dan semoga bermanfaat.
PLAN PERTAMA: JUDUL
Mungkin kamu bosan kalau mendengar kata "judul." Solusinya selalu judul, memang begitu. Ini bukan alasan klasik yang selalu pemateri sampaikan di kelas-kelas menulis online, tapi memang ini kunci pertama dalam berjualan apalagi berjualan online.
Saya pernah ikut kelas menulis dari salah satu penulis terkenal. Beliau bilang gini, "Penulis pemula, kalau ingin cepat naik namanya, buatlah judul yang menggemparkan masyarakat."Â
Nah, dari sana terlihat bahwa beliau sangat memerhatikan yang namanya judul ketika membuat buku. Kenapa harus judul?
Karena ini yang menjadi daya tarik awal pembeli sebelum melihat isinya. Memang ada istilah don't judge by the cover. Tapi masalahnya tidak semua orang berpikir seperti itu. Banyak pula orang-orang di luar sana yang berpikiran kalau mau beli buku, lihat judulnya dulu, menarik atau tidak.Â
Kalau menarik mereka beli. Kalau tidak menarik, mereka tidak jadi beli. Nah, kita jangan abaikan tipe orang seperti ini. Jadi, judul wajib dipikirkan baik-baik.
Kenapa saya bahas judul?
Karena saya mengalami sendiri yang namanya menjual karya sendiri dengan judul yang menurut saya kurang bagus. Salah satu buku saya bisa dibilang menjadi contohnya.Â