Mahessa Kholiviar dan Syamsul Yakin (Mahasiswa dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Pathos memiliki arti bahwa seorang komunikator seharusnya memiliki kemampuan emosional yang baik dalam mengelola emosi, empati, dan persuasi. Melalui kadar empati dan persuasi tersebut akan terbangun komunikasi yang produktif.
Dengan meningkatkan kadar empati, individu dapat lebih memahami dan menghargai pandangan orang lain, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan kesepakatan dalam berkomunikasi. Sementara itu, persuasi yang efektif dapat membantu dalam meningkatkan keyakinan dan motivasi individu untuk mengikuti rekomendasi atau ide yang dikomunikasikan. Dengan demikian, komunikasi yang produktif dapat terbangun melalui penggunaan empati dan persuasi yang tepat.
Dalam retorika klasik, logos merupakan tatacara bagaimana cara meyakinkan seseorang dengan menggunakan bukti yang logis atau nyata. Bukti yang logis adalah bukti yang dapat diterima dengan mudah oleh panca indra audiens. Sedangkan nyata adalah bukti berupa hasil sesuai apa yang terjadi.Bentuk jamaknya adalah logoi. Logos juga disebut argumen retoris, berupa bukti logis, atau daya tarik rasional.
Ethos adalah kekuatan ataupun senjata yang harus dimiliki oleh seorang komunikator (pembicara) dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya,diterima, dan mudah dipahami oleh pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H