Mohon tunggu...
Mahesa AryaRamadhan
Mahesa AryaRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kimia 2024 Universitas Airlangga

Halo semua, perkenalkan nama saya Mahesa Arya Ramadhan. Saya lahir di Surabaya, 13 Oktober 2005 dan sekarang saya adalah seorang mahasiswa Universitas Airlangga program studi Kimia tahun 2024.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Digital Native : Stigma Negatif Pengguna X terhadap Pengguna Tiktok

17 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 17 Desember 2024   10:26 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kemajuan teknologi memberikan dampak yang luar biasa di kehidupan manusia saat ini. Dulu, ketika kita ingin berkomunikasi dengan teman, keluarga, atau orang terdekat, kita harus membuat surat untuk dikirim di kantor pos. Sekarang, dengan kemajuan teknologi, komunikasi menjadi lebih cepat dan luas. Bahkan, kita dapat berkomunikasi dengan orang luar negeri secara langsung melalui gadget yang kita pegang saat ini. Terlepas dari komunikasi, penyampaian berita juga tersebar dengan cepat dan luas melalui berbagai platform. Selain televisi, kita dapat melihat berita terkini melalui genggaman tangan kita. Sekarang, stasiun berita tidak hanya bergerak di media televisi, melainkan telah mengembangkan stasiun mereka melalui media sosial dengan mengikuti perkembangan zaman.

Selain melalui web pribadi milik stasiun, mereka juga bergerak di berbagai aplikasi media sosial dengan mengikuti pengguna terbanyak dari masyarakat. Di Indonesia, saat ini banyak dari masyarakat menggunakan media sosial X (atau yang lebih dikenal dengan Twitter) dan juga Tiktok. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengetahuan masyarakat mengenai eksistensi aplikasi tersebut tanpa mempertanyakan "apa itu Twitter / Tiktok?".

X atau Twitter adalah aplikasi media sosial dengan gaya tampilan thread atau cuitan yang diposting pengguna baik kepada khalayak umum maupun pribadi (private). Tidak hanya cuitan, pengguna dapat menambahkan gambar / video sebagai perjelas informasi atau gagasan yang telah ditulis di cuitan pengguna. Tiktok adalah media sosial dengan gaya aplikasi menggunakan video singkat. Cara menggunakan aplikasi ini dengan menggeser layar ke atas untuk melihat video dengan berbeda konteks atau topik.

Tentunya dengan perbedaan gaya atau model aplikasi, hal itu mempengaruhi pula terhadap penggunanya. Pengguna X mungkin lebih gemar membaca dibandingkan dengan pengguna Tiktok yang langsung disajikan video dan konteks konten atau berita. Dengan demikian, tidak jarang kita temui beberapa content creator menyampaikan berita yang tidak sebenarnya hanya untuk mencari adsense dan sebagai bentuk entertain atau hiburan baik untuk diri sendiri (content creator) maupun masyarakat umum. Kurangnya kesadaran masyarakat terkait hal tersebut, membuat masyarakat dan pengguna Tiktok terutama sulit dalam menyaring informasi yang faktual maupun sebaliknya yang berujung dengan 'termakan berita hoax'.

Tidak hanya itu, Tiktok juga berpotensi terhadap penggunanya untuk menumbuhkan sifat FOMO (Fear Of Missing Out) atau rasa tidak ingin tertinggal dengan trend terbaru. Beberapa dampak negatif tersebut ternyata banyak dibahas di aplikasi X yang membahas tentang aktifitas pengguna Tiktok. Dari data pengguna X, 88% dapat dipastikan 0,19% pengguna X memiliki stigma negatif terhadap pengguna Tiktok (Handayani, H. et al., 2023) dengan berbagai macam alasan diatas.

Dengan demikian, beberapa pengguna X merasa lebih 'superior' dan mampu untuk menyaring serta mengetahui aktualisasi berita dibandingkan dengan pengguna Tiktok yang mudah terjerumus berita tidak benar lantaran penyampai berita ataupun content creator ahli dalam mempengaruhi audience untuk percaya terhadap informasi yang disampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun