Mohon tunggu...
Mahesa Ervyn Jenar
Mahesa Ervyn Jenar Mohon Tunggu... -

Tidak ada yang perlu dideskripsikan mengenai saya, pendeskripsian adalah kecongkakan pikiran manusia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masih Tentang Bahasa Indonesia

13 September 2010   21:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:16 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin lama saya rasakan bahasa ini semakin dihancurkan oleh generasi muda yang ingin disebut "Manis" atau "Imut" tapi bagi saya tulisan-tulisan yang dimodifikasi sedemikian rupa dengan menggunakan susunan huruf yang besar-kecil tidak beraturan dan penambahan-penambahan huruf pada kata yang tidak begitu menarik untuk dilihat terasa sangat menjijikkan. Apakah benar mereka bersekolah dan mendapatkan pendidikan? Saya rasa tidak, saya sangsi dengan hal itu. Bagaimanapun kurikulumnya, tulisan yang disebut "Alay" ini tidak diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia atau apapun, ini jelas menyalahi EYD Bahasa Indonesia.

Tapi mereka, pengguna tulisan-tulisan seperti ini dengan bangga mempublikasikannya, memuakkan. Dalam kehidupan dunia, hal ini saya rasa mencoreng bahasa Indonesia, ironis sekali, sungguh. Bukan hanya pemudi yang menggunakan tulisan seperti diatas, tapi juga pemuda yang ingin dianggap "Lucu/Cute" oleh lawan jenis, tapi jika dipikirkan, mungkin lawan jenis akan merasa jijik. Saya golongkan pemakai tulisan dan bahasa yang tidak beraturan seperti yang saya jelaskan diatas sebagai orang yang tidak berpendidikan, sebut saja bodoh. Jika mereka benar-benar berpendidikan yang terdidik, mereka seharusnya malu dengan tulisan seperti diatas, terkesan bodoh dan membodohi diri sendiri. Saya sebenar-benarnya memang sangat tidak suka dengan tulisan seperti itu, selain karena susah dibaca dan tidak mudah untuk dimengerti maksud tulisan itu tapi juga karena saya muak jika melihat tulisan seperti itu, apa lagi pemakainya adalah seorang laki-laki.

Bagaimanapun juga, penulisan seperti diatas sangat mengganggu eksistensi bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun