Mohon tunggu...
Mahesa Bumi Kirana
Mahesa Bumi Kirana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMAN 3 KOTA MOJOKERTO

Hobi bernyanyi, badmintoon

Selanjutnya

Tutup

Film

Film "Home Sweat Loan" Potret Dinamika Keluarga Anak Bungsu

25 Januari 2025   14:30 Diperbarui: 25 Januari 2025   12:36 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film "Home Sweat Loan" Potret Dinamika Keluarga Anak Bungsu


 Film "Home Sweat Loan" film yang di adaptasi novel karya Almira Bastari yang diproduksi oleh Visinema Pictures hadir sebagai salah satu film Indonesia yang mampu mencerminkan isu sosial terkini, terutama perasaan anak bungsu terhadap kehidupan keluarga dan masyarakat. Dengan jajaran pemeran seperti Yunita Siregar, Deby Romero, Fita Anggriani, Risty Tagor, Ariyo Wahab, Ruth Marini, dan Sari Nila  film ini menghadirkan drama yang menyentuh dan relevan dengan dinamika kehidupan anak bungsu di jaman modern. Film ini bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga pengingat akan pentingnya saling menghargai dan empati di tengah derasnya masalah keluarga.


Cerita dalam "Home Sweat Loan " berpusat pada kehidupan Kaluna, seorang perempuan pekerja kantoran yang mendambakan rumah impian. Kaluna yang diperankan Yunita Siregar , dikenal sebagai anak bungsu yang terus bekerja tak kenal lelah yang bertekad ingin mempunyai rumah impian.


Kondisi rumah yang ramai seringkali membuat Kaluna terganggu dan tidak nyaman. Bahkan beranggap sebagai seorang anak yang menumpang di rumah orang tua. Hampir seluruh kebutuhan rumah dipenuhi sendiri tanpa bantuan kakak-kakaknya. Kekesalan yang tak terbendung membuat Kaluna bertekad ingin punya rumah impian. la bersama teman-temannya mencari rumah impian dengan harga yang sesuai. Usaha keras untuk menabung dan hidup sederhana dilakukannya demi rumah impian. Sayangnya, sebagai generasi sandwich yang harus membantu menghidupi keluarga besar ditambah penghasilan yang minim membuat keinginannya tidak mudah untuk dicapai. Masalah keluarga yang datang membuat impian Kaluna terhambat. Seolah dipaksa untuk memilih antara keluarga atau cita-cita yang ingin diwujudkan.


Film ini menyajikan kritik rajam terhadap fenomena Generasi Sandwich , yang menjadi isu besar di era saat ini . Melalui karakter-karakternya, "Home Sweat Loan" memperlihatkan bagaimana seorang anak bungsu yang menjadi tulang punggung di keluarganya. Dalam satu adegan, Kaluna dengan penuh emosi mengungkapkan isi hatinya selama ini , dari mulai merasa tidak dianggap di keluarga hingga sosok Ibu yang diperankan Daisy Lantang yang pilih kasih ke kakak laki laki Kaluna, Kanendra yang diperankan Ariyo Wahab. Pernyataan ini menjadi inti dari pesan film, yang mengajak penonton untuk mengetahui lebih dalam perasaan dan apa yang dirasakan Kaluna Selama ini. Selain tema besar tersebut, "Home Sweat Loan" juga menyentuh hubungan keluarga, khususnya bagaimana tekanan eksternal dapat memengaruhi dinamika internal. Banyak konflik yang digambarkan dalam film ini berasal dari ketidakmampuan anggota keluarga untuk saling terbuka dan memahami. Namun, di rengah kesulitan, film ini menunjukkan pentingnya kekuatan keluarga dan dukungan dari teman dalam menghadapi tantangan, sekaligus menjadi pelajaran bagi penonton akan arti solidaritas.


Penampilan para aktor dalam film ini patut diacungi jempol. Yunita Siregar  berhasil memerankan sosok Kaluna dengan sangat mendalam. Karakternya yang  penuh dengan kesabaran dan ketabahan, tetapi harus menghadapi cobaan berat, membuat penonton terhubung secara emosional. Kanendra yang diperankan oleh Ariyo Wahab juga memberikan performa yang sangat emosional  sebagai kakak laki laki  yang menjadi cobaan di film ini. Sementara itu, Derby Romero yang memerankan Danan memberikan Dukungan segar untuk Kaluna tentang menghadapi tekanan internal dan eksternal dan tanggung jawabnya di keluarga.


Dari segi sinematografi, Sabrina Rochella Kalangie berhasil mengadaptasi dan  menghadirkan visual yang kuat dan mendukung emosi dalam setiap adegan. Penggambaran suasana rumah Kaluna  terasa sangat autentik, dengan detail-detail kecil yang membuat penonton merasa seperti masuk ke dalam kehidupan nyata mereka. Penggunaan elemen visual untuk menggambarkan interaksi di dunia maya juga dilakukan dengan cerdas, menjadikan film ini relevan dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Durasi film yang mencapai 112 menit diisi dengan narasi yang awalnya slowburn tetapi retap mudah diikuti. Sabrina dengan piawai memadukan adegan- adegan emosional dengan momen-momen reflektif yang mengajak penonton untuk berpikir. Salah satu kekuatan film ini adalah kemampuanya menghadirkan fenomena sosial  tanpa terasa menggurui, melainkan melalui cerita yang menyentuh dan relatable.

"Home Sweat Loan" adalah film yang bukan hanya memberikan hiburan, tetapi juga mengedukasi penonton tentang pentingnya menjaga moralitas, empati, dan hubungan keluarga di tengah fenomena generasi sandwich yang sering kali penuh tekanan. Film ini juga menjadi cerminan betapa sulitnya berada di keluarga yang memiliki generasi sandwich, serta bagaimana dampaknya bisa begitu besar bagi kehidupan seseorang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun