Mohon tunggu...
MAHENDRA RIEZKYFAHROZY
MAHENDRA RIEZKYFAHROZY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menghadapi Demam Berdarah: Kontribusi Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Upaya Promotif dan Preventif

17 September 2024   09:46 Diperbarui: 17 September 2024   09:50 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAHENDRA RIEZKY FAHROZY/191241117

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

 

            Demam berdarah merupakan penyakit infeksi yang diakibatkan virus menular akibat gigitan nyamuk yang menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Penyakit ini menimbulkan gejala berkisar dari demam ringan hingga demam yang tinggi. Jika tidak ditangani secara tepat, demam berdarah dapat berisiko mengancam nyawa. Meningkatnya frekuensi dan intensitas wabah DBD menuntut adanya strategi yang komprehensif dalam Upaya pencegahan dan pengendalian.

            Dalam konteks ini, peran tenaga Kesehatan Masyarakat sangat krusial. Mereka tidak hanya terlibat dalam upaya penaganan kasus, tetapi juga memiliki tanggung jawab penting dalam kegiatan promotif dan preventif. Melalui pendekatan edukasi dan intervensi berbasis Masyarakat, tenaga Kesehatan Masyarakat berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran publik, mengimplementasikan kebijakan pencegahan, dan mengurangi resiko penyebaran penyakit. Pembahasan ini akan berfokus bagaimana kontribusi tenaga Kesehatan Masyarakat dalam pendekatan dan memainkan peran krusial dalam mengendalikan serta mencegah demam berdarah.

           Promosi kesehatan adalah langkah awal yang sangat efektif dalam mencegah demam berdarah. Tenaga kesehatan masyarakat dapat melakukan berbagai kegiatan promotif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko demam berdarah dan pentingnya menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menginformasikan atau melakukan kampanye tetang pembersihan lingkungan untuk menghilangkan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, seperti tempat air yang tertahan. Meskipun vaksinasi dengue masih dalam tahap pengembangan, tenaga kesehatan masyarakat dapat menginformasikan tentang vaksinasi yang tersedia untuk mencegah demam berdarah.

          Pencegahan adalah langkah yang lebih strategis dalam menghadapi demam berdarah Tenaga kesehatan masyarakat dapat melakukan berbagai kegiatan preventif untuk mencegah penyebaran virus dengue. Ada 6 cara yang efektif untuk mencegah nya yaitu dengan menerapakan 3M. Menguras bak mandi dan tempat penampungan air minimal seminggu sekali.  Menutup rapat tempat penampungan air agar tidak menjadi tempat telur berkembang biak dan terakhir yaitu memanfaatkan kembali limbah barang bekas untuk menghindari sarang nyamuk.

         Tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam menghadapi demam berdarah. Mereka dapat melakukan kegiatan promotif dan preventif secara efektif untuk mengurangi kejadian demam berdarah. Salah satu cara yang efektif adalah dengan adanya kampanye masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat dalam mencegahnya. Selain itu, mereka juga dapat mengembangkan program kesehatan yang komprehensif untuk menghadapi DBD, seperti program pengendalian vektor.

         Dalam pengumpulan data, tenaga kesehatan masyarakat dapat mengumpulkan data tentang kejadian demam berdarah dan melakukan analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi. Dengan demikian, tenaga kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen perubahan dalam menghadapi dan menanggulangi demam berdarah. Mereka dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, mencegah penyebaran virus, dan mengurangi kejadian demam berdarah.

         Kesimpulannya, tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran vital dalam pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue (DBD). Melalui upaya promotif dan preventif, mereka berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran publik akan risiko demam berdarah dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Kegiatan seperti kampanye lingkungan bersih, edukasi masyarakat, surveilans, serta pengendalian nyamuk, merupakan langkah-langkah strategis yang efektif untuk mengurangi penyebaran virus. Dengan dukungan masyarakat, tenaga kesehatan masyarakat dapat menjadi agen perubahan dalam menghadapi ancaman DBD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun