Tahukah kau ada embun yang menetes
Di hijaunya dedaun kelapa
Menangisi sebuah kepergian
Dalam sajak-sajak nyiur yang membelah kesunyian
Akan kemanakah engkau pergi?
Tangan ini masih belum puas menengadah
Bibir ini belum usai membisikkan doa
Di sela-sela lantunan ayat Sang Pencipta
Tak tahukan kau rindunya
Tanah kering pada hujan
Kerontang
Lalu mendesis saat curahan turun dari awan yang hilang terang
Pergimu membawa serta
Keping-keping noda hitam
Dari kumpulan nista
Dan kelamnya dosa
Ada perih yang tercerabut
Saat berlalumu
Ada getar yang membebat
Dalam setiap temu
Tak cukup air mata yang tertumpah
Aku akan tetap menunggu
Dalam setiap resah dan desah
Izinkanku tuk kembali bertemu
Yaa Ramadhan Yaa Karim
Tangerang, Mei 2021
Mahendra Paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H