Lagu ini juga menceritakan sisi manusiawi dari setiap orang yang takut akan panasnya api neraka. Betapa ia menangis dalam ketakutannya. Namun menyadari betapa dosa-dosa yang dilakukan membuat diri tak pantas untuk memasuki surga Allah.
Ketika Tangan dan Kaki Berkata dari Chrisye
Lagu ini demikian kuat liriknya. Sehingga jika kita mencoba membacanya saja. Tanpa mendengarkan nada-nada yang dinyanyikan oleh Almarhum Chrisye yang meninggal tahun 2007 lalu di Jakarta. Itu sudah cukup membuat kita merenung dalam keharuan.
"Akan datang hari mulut dikunci. Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara. Dari mulut kita
Berkata tangan kita. Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita. Ke mana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita bila harinya. Tanggung jawab tiba
Rabbana
Tangan kami. Kaki kami
Mulut kami. Mata hati kami
Luruskanlah. Kukuhkanlah
Di jalan cahaya. Sempurna
Mohon karunia kepada kami
Hamba-Mu yang hina"
Ketika Tangan dan Kaki Berkata adalah sebuah lagu rohani Chrisye dari album ke-17, Kala Cinta Menggoda. Lagu ini diciptakan oleh Chrisye sedangkan liriknya ditulis oleh penyair terkenal Indonesia, Taufiq Ismail.
Inilah salah satu kelebihan dari lagu ini. Karena ditulis oleh Taufiq Ismail berdasarkan sebuah kutipan dari Surah Yasin ayat 65 mengenai Hari Pengadilan Akhir.
Bagaimana kelak mulut kita tak lagi dapat berbicara di Hari Pengadilan Akhir. Hanya tangan dan kaki yang akan berbicara jujur tentang segala tindak-tanduk kita selama hidup di dunia.
Satu-satunya lagu terberat yang dinyanyikan oleh Chrisye adalah lagu ini. Karena dahsyatnya lirik yang dibuat membuat beberapa kali Chrisye tak sanggup menyelesaikan rekamannya. Air matanya dan isak tangisnya muncul setiap kali ia mulai menyanyikan bait lagu ini.
Sensasi yang sama pasti akan kita rasakan setiap kali mendengarnya. Ketiga lagu ini terutama lagu terakhir akan membuat kita bermuhasabah. Merenungi ulang segala apa yang telah kita lakukan. Bertaubat dan kemudian berusaha untuk memperbaiki diri.
Biarkan lagu-lagu ini membuat kita menangis, meneteskan air mata dalam sujud panjang di kesunyian malam-malam Ramadan. Karena ini adalah saat yang tepat memohon pengampunan dari-Nya.
Menangislah selagi bisa. Sebelum ajal kita tiba dan Hari Pengadilan Akhir itu datang. Saat dimana mulut-mulut kita dikunci. Hanya tangan dan kaki kita yang berbicara tentang apa yang telah dilakukan sepanjang hidup ini.