Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Ada Rupamu yang Menggeliat Pagi

11 Maret 2021   07:50 Diperbarui: 11 Maret 2021   08:33 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ada rupamu yang menggeliat pagi
Mencoba berselimutkan hangat yang tak jua kau temui
Semilir angin dingin menyelusup mimpi
Memeluk erat dalam derai hujan tanpa henti

Burung-burung berhenti berkicau
Meringkuk dalam sarang di dahan ranting
Paruhnya menekuk berharap angin tak lagi mendesau
Dan tubuhnya tak harus jatuh terpelanting

Dingin
Membekukan segala ingin
Menghapus rencana
Melintasi segala renjana

Ada bait-bait cinta
Menyeruak di atas mega
Ada aksara rindu
Pada tetes hujan 'tuk tanah kering nan merana

Senyummu memgukir peraduan
Mengusir segala kisah sedih kehidupan
Dalam pelukan redup cahaya
Ada getar yang mengetuk-ngetuk dinding jiwa

Nak, bangunlah
Bantu aku mengusir segala keluh kesah
Mari bersimpuh menggelar sajadah bersama
Memanjatkan segala doa dan pinta

Nak, bangunlah

Sebelum fajar itu tiba

Dan membawa bencana

Tangerang, Maret 2021
Mahendra Paripurna 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun