Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Di-Ghosting Kucing Kesayangan dan Mitos Seputar Kucing

1 Maret 2021   21:19 Diperbarui: 1 Maret 2021   21:25 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena Ghosting tidak hanya terjadi dalam hubungan percintaan antar manusia. Tetapi kerap terjadi juga dalam hubungan 'percintaan' manusia dan hewan peliharaannya.

Bagi para pecinta hewan khususnya kucing tentu sudah paham apa yang saya maksud. Karena baik sang kucing ataupun manusia selaku majikannya pasti ada yang menjadi pelaku dan juga korban Ghosting.

Saya teringat semasa kecil dulu sangat mencintai kucing. Begitu pula semua keluarga saya. Di rumah saya dulu bisa ada satu lusin kucing yang tinggal disana.

Kucing yang dipelihara dulu memang hanya jenis kucing kampung. Tapi itu sudah cukup menyenangkan saya untuk menjadikannya sebagai teman bermain.

Awalnya memang dari kesukaan keluarga saya memberi makan kepada kucing sekitar rumah. Terutama jika ada makanan sisa. Kebetulan rumah tinggal saya saat itu lumayan luas halamannya jadi mungkin cukup nyaman untuk kucing beristirahat.

Beberapa kucing yang datang biasanya ada yang merupakan korban Ghosting dari tuannya. Terlihat dari bulunya yang bersih dan suaranya yang seperti kelaparan. Biasanya dia belum begitu pintar mencari makan sendiri di dunia luar.

Saya menduga si kucing mungkin dibuang oleh tuannya karena sudah bosan atau mulai terganggu dengan ulah nakal peliharaannya.

Mungkin si kucing semula merasa 'di prank' saat tiba-tiba ditinggal oleh tuannya di tempat tak dikenal. Ia pasti berharap sang tuannya datang menjemputnya.

Setelah beberapa waktu ia baru sadar bahwa dibuang karena sudah tak dikehendaki kehadiranya. Ah, sedihnya.

Kucing-kucing seperti inilah yang datang dan akhirnya saya adopsi dan menjadi teman bermain saya dulu. Menjadi teman tidur saya yang lucu sewaktu di kamar.

Uniknya, nenek saya dulu juga pernah bercerita bahwa kucing adalah sahabat nabi. Beliau mengatakan bahwa sebagai rasa terima kasih kucing biasanya mendoakan tuannya saat tidur. Nenek mengajarkan agar saya membisikkan doa-doa ke telinga kucing yang sedang tidur. Karena kucing akan menyampaikan doa tersebut sehingga doa akan cepat terkabul. Jadi jangan heran kalau melihat saya dulu sering berbisik sambil mengusap-usap kucing yang tertidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun