Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengeja Rindu yang Tertunda

7 Februari 2021   23:59 Diperbarui: 8 Februari 2021   00:52 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenangan saat di desa *Dok.pribadi

Adakah yang lebih indah dari pebukitan yang menjulang


Serupa anak tangga tempat bermain para bidadari kala kesepian di atas awan


Adakah yang lebih menawan dari hamparan hijau persawahan


Tempat peraduan dewi sri menebarkan benih-benih kehidupan


Adakah yang lebih sejuk dari alam pedesaan


Tempat harum aroma segar dedaunan gemerisik mengisi bilik kosong paru-paru hitam perkotaan

Gubuk yang berdiri di tengahnya


Mencoba mengeja rindu yang tertunda


Bukan pada indahnya alam


Tapi pada Sang Pencipta


Yang membuat terang usai datangnya kelam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun