Tepat di hari yang ditentukan dengan perasaan harap-harap cemas. Aku menuju rumah sakit tempat aku melakukan test swab. Di depan loket laboratorium kusodorkan lembar kertas bukti pembayaran.
Setelah menunggu sebentar si petugas memberikan satu amplop yang tidak berwarna merah jambu. Ini pasti surat dari selingkuhanku si Covid.
Perlahan aku membukanya. Jantungku berdebar-debar kencang. Kira-kira bagaimana hasilnya, apakah aku harus menunggu lagi dan mengulang kembali swab ataukah si Covid akan merelakanku untuk berpisah dengannya.
Hampir berteriak aku membacanya. Begitu melihat tertulis disana kata negative. Aku harus segera mengabarkan pada isteri dan anak-anak yang sedang menungguku di tempat parkir kendaraan.
Ah, akhirnya kau pergi juga Covid, setelah hampir dua bulan menggantungku dengan kelakuanmu. Rasanya kapok aku selingkuh dengan kamu, terlalu banyak menghabiskan energi dan biaya.
Selamat berpisah Covid. Akhirnya aku bisa meneruskan kembali kehidupanku. Terima kasih atas segala pengalaman dan pelajaran yang diberikan. Jangan pernah kembali lagi mengganggu ketentraman aku dan keluargaku ya.
Tangerang, Februari 2021
Mahendra Paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H