Dalam pencarianku tentang cinta
Kepada sekelompok satwa yang sedang memuja sang raja rimba. Kukatakan padanya bahwa cinta itu buta. Karena mereka tak lagi bisa melihat dengan mata. Taring-taring singa yang tengah melahap anak-anak mereka di balik rimbun dedaunan saat senja.
Kepada sekumpulan jelata yang sedang berkerumun. Tuk sekedar mendengar fatwa sang begawan ataupun angin surga dari menantu sang raja. Kukatakan pada mereka cinta itu tuli. Karena tak lagi mendengar teriakan ketakutan para tabib yang tengah sibuk mengobati.
Kepada sekelompok bangsawan yang terbiasa menggelar tidur bersama. Kukatakan padanya cinta itu bisu. Karena padamnya corong-corong suara. Saat hukum dan keadilan kian tumpul dan semu.
Semakin jauh ku berjalan
Aku tersesat di tengah labirin pikiran
Terbentur pada sebuah nisan
Bertuliskan nama seorang pahlawan
Sayup kudengar suara bernada penuh tanya
Ketika kecintaan pada negeri mulai kehilangan asa
Akan kau sebut cinta itu apa?
Tangerang, Nopember 2020
Mahendra Paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H