Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Itu Apa?

24 November 2020   14:25 Diperbarui: 24 November 2020   16:07 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pencarianku tentang cinta


Kepada sekelompok satwa yang sedang memuja sang raja rimba. Kukatakan padanya bahwa cinta itu buta. Karena mereka tak lagi bisa melihat dengan mata. Taring-taring singa yang tengah melahap anak-anak mereka di balik rimbun dedaunan saat senja.


Kepada sekumpulan jelata yang sedang berkerumun. Tuk sekedar mendengar fatwa sang begawan ataupun angin surga dari menantu sang raja. Kukatakan pada mereka cinta itu tuli. Karena tak lagi mendengar teriakan ketakutan para tabib yang tengah sibuk mengobati.


Kepada sekelompok bangsawan yang terbiasa menggelar tidur bersama. Kukatakan padanya cinta itu bisu. Karena padamnya corong-corong suara. Saat hukum dan keadilan kian tumpul dan semu.


Semakin jauh ku berjalan
Aku tersesat di tengah labirin pikiran
Terbentur pada sebuah nisan
Bertuliskan nama seorang pahlawan


Sayup kudengar suara bernada penuh tanya


Ketika kecintaan pada negeri mulai kehilangan asa


Akan kau sebut cinta itu apa?

Tangerang, Nopember 2020
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun