Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat untuk Anakku

20 November 2020   15:21 Diperbarui: 20 November 2020   15:25 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Nak,
Tolong bilang pada temanmu
Yang kemarin kau ajak berkelahi di balik rumpun bambu
Katakan padanya ini bukan salahmu
Akulah yang tlah bersalah tak pernah mengajari
Tentang bahaya emosi saat menguasai diri

Nak,
Tolong jangan lagi kau berteriak
Karena hanya kan membuat telinga orang lain pekak
Jangan lagi kau tiru cara bicara kami yang berisik
Mungkin aku terlupa mengajarimu caranya tuk berbisik

Nak,
Jangan redam keinginanmu tuk tumpahkan air mata
Karena itu kan legakan segala beban di dada
Namun jangan kau larut dalam duka
Karena selalu ada tawa yang kan mengiri lara

Nak,
Andai kau rasakan getaran jiwa
Kala memandang lawan jenismu disana
Kusampaikan itu normal adanya
Tapi tolong kau alihkan pandangmu darinya
Karena banyak goda yang kan jerumuskanmu ke jurang nista

Nak,
Jika kelak kau dewasa
Ingatlah tanggung jawabmu pada diri dan keluarga
Andai aku tak lagi bisa menemanimu bersama
Maafkan aku yang tak pernah sempurna menjadi orang tua

Tangerang, Nopember 2020
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun