Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau Bilang

16 November 2020   18:41 Diperbarui: 16 November 2020   18:56 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau bilang membenci langit kala mendung membentang
Karena pertanda sang awan sedang meradang

Air hujan hanya kan membuat tanah terluka

Lalu mengapa kau biarkan sudut matamu menyimpan air mata?

Kau bilang pada samudera yang menghempas pantai
Jangan lagi kau kirimkan ombak yang menghantam

Butiran pasir kan terkikis dan terbantai

Lalu mengapa kau biarkan rasamu terkoyak dan lebam?

Kau bilang pada malam nan kelam
Jangan sembunyikan sang rembulan
Biarkan sinarnya menerangi semesta alam

Lalu mengapa kau biarkan jiwamu redup oleh kesedihan?

Kau bilang pada ribuan merpati
Kabarkan tentang jejak pasangan hati

Kau menunggu dalam ragu dan tak pasti

Lalu mengapa tak kau lihat aku yang menunggu di tepian hari?

Termangu menatapmu dalam diam dan sepi

Hanya tuk bawakanmu seikat cinta sejati

Tangerang, November 2020
Mahendra Paripurna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun