Bersulanglah pada pagi yang membawa mentari bersembunyi
Di balik awan gelap yang siap melakonkan tari
Rintik hujan lebat yang mungkin kan menggenangi
Namun dirindui sang bumi untuk menumbuhkan buah cinta para petani
Bersulanglah pada deretan angka pandemi
Yang setiap hari melintasi layar televisi
Pada ribuan manusia yang sembuh maupun yang mati
Karena menyadarkan kita pada kelemahan diri akan takdir sang Illahi
Bersulanglah untuk minimum upah yang tak naik
Pada kebutuhan yang kian mencekik
Pada beban hidup yang tak pernah berhenti memekik
Namun kita tahu masih ada sejumput penghasilan yang bisa kita petik
Bersulanglah pada masa depan yang makin tak pasti
Oleh aturan yang membawa masa tua tak lagi terlindungi
Karena tlah membuat kita lebih bersiap diri
Menyisihkan sebagian rezeki untuk menyongsong saat senja nanti
Bersulanglah dalam susah maupun senang
Sebelum kita tak mampu lagi mendengar zikir alam berkumandang
Karena sang Illahi memanggil kita untuk berpulang
Resonansi diri, mari bersulang
Tangerang, Nopember 2020
Mahendra Paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H