Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

6 Tafsir Gerimis dan Rasa yang Tertinggal

5 November 2020   13:29 Diperbarui: 5 November 2020   16:35 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini ada yang berbeda dari hari-hari belakangan. Jika biasanya hujan turun di sore hari, kali ini saya harus berangkat kerja sambil begerimis ria. Menikmati tetesan-tetesan air yang turun dari langit bercampur dengan cipratan lumpur dan debu trotoar.

Jika melihat langit yang tertutup awan-awan gelap secara merata sepertinya gerimis ini akan berlangsung awet sampai sore. Tapi saya juga tidak tertarik untuk mencocokkan seberapa akurat prediksi saya dengan melihat ramalan resmi dari BMKG. Yang penting hujan tidak turun terlalu deras sehingga tidak terjadi banjir yang akan menyulitkan saat pulang kerja nanti.

Gerimis memang terkadang memiliki arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Sehingga banyak cerita dan puisi indah yang lahir dari situasi ini dengan berbagai macam pernak-pernik yang menyertainya.

Andai saya kemudian tertarik untuk membuat tulisan tentang tafsir gerimis berdasarkan jenis-jenisnya dan rasa yang tertinggal, ini tentunya jangan dianggap terlalu serius atau dipercayai kebenarannya. Karena tulisan ini sebenarnya hanya sekedar keisengan untuk menemani aktifitas minum kopi sambil menikmati gerimis.

1. Gerindang

Agar lebih enak menyebutnya saya singkat menjadi Gerindang atau Gerimis Mengundang. Hehehe.
Merasa familiar dengan gerimis yang ini? Tepat sekali istilah ini memang diambil dari judul lagu pop melayu yang sempat populer di era 90-an. Dinyanyikan oleh group band dari Malaysia, Slam.

"Kusangkakan panas berpanjangan...Rupanya gerimis, rupanya gerimis mengundang...."

Saya sendiri sebenarnya kurang mengerti persis arti dari gabungan dua kata bahasa melayu tersebut gerimis mengundang, mungkin nanti ada pembaca yang bisa membantu menjelaskan ya. Hehe. Tapi untuk memudahkan maka saya gunakan istilah tersebut untuk menggambarkan situasi seperti pada lirik lagunya.

Gerimis yang datang tiba-tiba tanpa diduga padahal cuaca sebelumnya adalah panas terik. Dalam hal menyangkut perasaan, gerimis ini menggambarkan perasaan patah hati saat diputus secara mendadak oleh kekasih yang semula diduga sama-sama mencinta. Bisa juga menggambarkan kekecewaan karna cinta bertepuk sebelah tangan. (Tolong jangan dibayangkan ya bagaimana caranya bertepuk hanya dengan sebelah tangan).

2. Gerinda

Jangan salah baca ya ini bukan nama partai ataupun alat potong pertukangan. Gerinda merupakan singkatan dari Gerimis Rindu Melanda.
Jika saat gerimis tiba-tiba anda ingat dan merasakan kangen kepada orang yang anda sayang atau pernah anda sayang (baca: mantan). Berarti saat itu sedang turun Gerinda.

3. Gertara

Gertara atau Gerimis Cinta Membara. Rintik hujan yang membawa benih-benih cinta yang terkadang getarannya mampu mengguncang dada. Biasanya gerimis ini mengiringi pasangan kekasih yang sedang jatuh cinta. Berpayung berdua di tengah gerimis yang membuat dunia seakan milik berdua. Menghitung butiran air yang terjatuh di ujung payung sembari berpegangan tangan. Ah, indah rasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun