Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Kuda Besi

2 November 2020   14:52 Diperbarui: 2 November 2020   15:41 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarkan aku dan kuda besiku melaju.
Jangan halangi atau kuterabas hingga kau patah kaki
Tak perlu kau memaki
Atau kau siap mati

Aku adalah ksatria dari kegelapan
Berkendara untuk menaklukan jalanan
Kau boleh bilang aku arogan atau tak punya kesopanan
Tapi jangan usik aku jika mulutmu masih ingin bisa kau buat makan

Merah boleh buatmu berhenti melaju
Tapi tidak buatku
Tak ada kata berhenti selama trotoar masih dapat buatku memacu
Kuda besiku tahu akulah sang raja di jalanan berdebu

Tak gentar dengan serdadu
Atau prajurit utusan sang prabu
Kau boleh tangkap aku seribu kali
Kan ku buat pintu penjara terbuka sebelum kau sempat melangkahkan kaki

Kau boleh saja coba uji


Tapi


Apa kau punya nyali?

Tangerang, Nopember 2020
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun