Aku tahu itu engkau
Yang sembunyi di lebatnya hutan bakau
Mencoba tirukan siulan burung-burung malam
Berharap ku turut tenggelam
Lalu terjebak
Dalam teka-teki yang tak mampu ku tebak
Seperti biasa kau lalu mulai mainkan rasa
Lewat bait syair yang mengalir bak ulir
Melibat berkutat dalam ketat mantera pemikat
Hilang kuasa raga dalam kuatnya asmara
Entah mengapa ku slalu terperangkap
Dalam jerat goda nan gelap
Bergumul tanpa simpul yang membuhul
Terpedaya peri rupawan dari negeri atas awan
Berulang kali kau hamparkan jaring-jaring yang sama penebar rindu
Tak jua mampu diriku berlalu
Nikmat tlah memahat indah terlihat
Membasuh hingga keruh
Ranting-ranting yang dulu kering dalam hening
Padahal, ahh aku tahu itu engkau
Tangerang, Oktober 2020
Mahendra Paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H