Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjerang Asa di Atas Kuali

19 Oktober 2020   15:03 Diperbarui: 19 Oktober 2020   15:09 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi : Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo

Siang ini masih kucoba sekali lagi
Menjerang asa di atas kuali
Membakarnya di atas bara matahari
Berharap sang Illahi sedikit berbaik hati
Tak memadamkan kobaran api

Rumput Ilalang adalah sayuran bergizi
Beraromakan asap jalanan yang t'lah dilewati seribu kaki
Dengan kuah embun-embun pagi
Seusai hujan semalaman yang ku sangka tak berhenti

Berbumbukan keringat dan daki
Dalam langkah kaki tua yang kian termakan usia
Meracik susunan kata nasib yang bertuliskan rezeki
Dalam doa yang katanya dapat merubah dunia

Hidangan lezatkah yang bisa kubawa tuk anak dan isteri
Ataukah hanya sepotong roti
Sekedar pengganjal perut hingga pagi lagi
Tak pernah lepas bibir ini tuk mensyukuri

Jika ada semut-semut jalanan mencaci
Ku katakan pesan yang dibisikan rembulan semalam
Saat ia menemani tidurku di malam kelam


Biarlah dunia menjauh berlari

Namun biarkan akhirat menemanimu mencari

Serpihan-serpihan rizki yang ditebar Sang Illahi

Walau langkah kau rasa tak sanggup mengimbangi

Bersabarlah, hingga nanti nafasmu tak bisa kau hembuskan lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun