Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mari Mengejar Matahari

26 Februari 2019   09:39 Diperbarui: 26 Februari 2019   10:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kau lihat matahari menampakkan wujudnya di ufuk timur
Bangkitlah jangan lagi engkau tertidur
Rasakan aroma pagi yang menyusup hingga ke tulang
Dan biarkan rasa itu menyatu jangan izinkan tuk menghilang

Iringilah matahari saat berlari
Berkejaranlah, jangan biarkan ia lepas dan menjauh pergi

Jangan takut ia akan menghilang saat tiba di ufuk barat
Ia hanya sejenak bersembunyi dalam kelam
Dan kembali mencarimu saat rindunya memberat
Untuk mengajakmu berlarian bersama dan menuliskan langit dengan kalam

Lalu sampai kapan semua itu melagu
Mungkin sampai kau lelah dan kehilangan mau
Atau mentari tak lagi berputar dan bertemu bulan tuk bercumbu

Dan selama putaran roda masihlah sama
Mari kita mengejar matahari
Merangkai lagu-lagu indah tuk kenangan masa
Sebelum hari esok  tak lagi bisa kita jumpai


Tangerang, Februari 2019
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun