Katamu kau cinta aku
Tulus, mengasihi
Serupa air mengaliri tanah-tanah gersang berbatu
Merasuk hingga ke celah bumi
Katamu kau tak mungkin sakitiku
Melukai rasa dan jiwa
Lalu mengapa laksana pembalak liar kau rusak lestarinya alam nan biru
Kau tebang pepohonan penyerap air baku hingga tak lagi bersisa
Katamu kan kau jaga suciku
Tak mungkin kau nodai
Kini kau cemari beningnya tubuhku
Dengan sampah dan limbah yang buat semua terkotori
Tak kau lihatkah air mata nan mengalir hitam
Dari mata air yang kini kelam
Tak kau lihatkah jelaga
Menghampar di kebeningan air yang tak lagi bercahaya
Jangan salahkanku
Jika tak lagi dapat hilangkan rasa dahaga
Dan jika cawan-cawan anggurmu
Terganti olah racun dari mata air yang kini bernoda
Mungkin di suatu masa
Aku akan mulai bercerita
Tentang lenyapnya alam semesta
Akibat ulah para manusia
Yang juga punah tak bersisa
Hingga,
Mengalirlah air mata air....
Tangerang, Februari 2019
Mahendra Paripurna