Serupa penjaga di tengah gelapnya malam
Cicak setia menemani
Tak rela manusia yang terlelap beralaskan tilam
Terganggu denging nyamuk yang tak jua mau sejenak saja berhenti
Nyamuk, kau tahu siapa ?
Makhluk penghisap darah
Laksana koruptor di tanah nusa
Pencuri uang-uang rakyat yang hanya bisa menatap pasrah
Pagi yang terjerang oleh mentari
Memanas menusuk hati
Kala ku lihat seekor cicak teraniaya
Tergeletak nyaris tanpa daya
Gerangan apa yang terjadi
Sebuah tanda tanya menanti jawab
Seekor cicak seolah siap bersaksi
Tentang rahasia dibalik sebab
Tatap matanya seolah menggugat
Kemana para penjaga yang seharusnya berjuang bersama
Membasmi nyamuk yang kini buat barisan kian merapat
Seiring giatnya prestasi membasmi sang penghisap yang makin merajalela
Darah, kau tahu itu apa ?
Serupa uang rakyat yang tentu kau tahu seharusnya itu untuk siapa
Dan, Manusia, tentu kau tahu
Laksana negara yang akan lenyap bila darah terus terhisap hingga jadi bagian masa lalu.
Â
Nyamuk kini seolah berkoloni
Menyerang secara sembunyi-sembunyi
Bukan saja mengincar darah manusia
Kini siap membantai penghalang tak peduli itu siapa
Ini mungkin hanya sekedar kisah cicak yang teraniaya
Menggugat manusia yang slama ini dijaga
Tapi mengapa seolah tak ada yang peduli
Dan biarkan pelaku seolah selalu menjadi misteri
Tangerang, Februari 2019
Mahendra Paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H