Karena menonton Debat Capres kemarin jika diibaratkan itu seperti melihat duel MMA tapi tanpa ada yang saling kunci dan saling pukul lalu apa yang mau dilihat. Andaipun ada serangan itupun diatur ke arah mana harus memukul dan ke arah mana harus menghindar dan menangkis. Kapan waktu menyerang dan kapan waktu bertahan. Jadi seperti menonton film Warkop DKI ketika adegan perkelahian yang dilakukan secara "slow motion" bukan lagi tarung bebas, sangat jauh dari kesan seru dan menambah wawasan masyarakat.
Banyak masyarakat yang mengatakan lebih seru menonton debat di Indonesia Lawyer Club (ILC) yang dipandu Karni Ilyas dibanding debat kemarin. Ada pengetahuan dan pencerahan setelah menontonnya.
Salahkah saya selaku orang awam berharap lebih dari Debat Capres agar tidak salah dalam memilih ? Karena berita hoax yang beredar secara masif dan perdebatan panjang antar para pendukung di medsos hanya bisa di redam dengan klarifikasi melalui ajang debat resmi seperti Debat Capres ini yang di jawab langsung oleh masing-masing pasangan Capres.
Semoga saja debat-debat berikutnya akan lebih baik dan menjawab semua kritikan dari khalayak umum yang menyaksikan.
Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H