Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berselingkuh dengan Kesunyian

17 Januari 2019   01:24 Diperbarui: 17 Januari 2019   03:52 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selepas bercinta dengan keramaian
Yang memekakkan gendang telinga
Malam terjebak dalam kejenuhan
Akan lidah-lidah berbelati yang tadi menggores sejumput rasa

Kaki-kaki yang tadi berderap menjelang malam
Terdiam
Buat kegelapan nan kelam
Kian mencekam

Tersisa kesunyian
Malu-malu kian mendekat
Menggoda malam yang sendirian
Dan terpuruk dalam pekat

Memeluk malam dengan erat
Kesunyian seolah kian merapat
Mencumbui dengan hangat
Diiringi alunan samar katak telaga yang tak henti melompat

Bercengkrama dan hanyut oleh tenang
Hingga pagi menjelang


Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun