Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Senjamu Menerkamku

6 Januari 2019   17:42 Diperbarui: 6 Januari 2019   17:45 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Entah sudah ke berapa kali. Tubuhku terperosok pada senja yang sama. Senja yang mengalunkan petikan kecapi. Hadirkan cakar-cakar dari ujung cakrawala.

Senjamu yang seolah menerkamku. Dengan ingatan akan kepedihan. Dalam alunan perih melagu. Oleh bait lirik yang tak berkesudahan.

Senjamu seolah menjerangku dalam kuali. Bersama mentari yang tenggelam di ufuk barat. Saat awal dari petaka keji. Yang menipu dengan indahnya nikmat sesaat.

Rerumput nan menghijau jadi saksi. Liarnya hasrat diri. Tanganmu hanya bisa terkulai. Tak kuasa lagi menolak belai.

Setan seperti tlah jadi penguasa. Tak jua ku simpan iba. Oleh tangis dan airmata. Yang basahi pipi hingga kian merona.

Kau adalah kekasihku. Kenapa pula ku setega itu. Mencoretkan setitik noda. Yang buat kau terhimpit putus asa.

Karang-karang nan tajam. Adalah pembaringan terakhir. Saksi dari tubuhmu yang terajam. Dendammu terbawa mati oleh ulahku yang tanpa fikir.

Dan aku selalu kembali kesini. Dalam bait-bait puisi sama nan sunyi....

******

Entah sudah ke berapa kali. Tubuhku terperosok pada senja yang sama. Senja yang mengalunkan petikan kecapi. Hadirkan cakar-cakar dari ujung cakrawala.

Senjamu yang seolah menerkamku. Dengan ingatan akan kepedihan. Dalam alunan perih melagu. Oleh bait lirik yang tak berkesudahan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun